Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI: Tugas Utama Babinsa Petakan Potensi Konflik Sosial

Kompas.com - 06/06/2014, 18:54 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Penerangan Hukum TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengatakan, bintara pembina desa (babinsa) TNI dinilai memiliki tugas penting dalam menjaga stabilitas keamanan masyarakat, khususnya di daerah. Tidak hanya membuat peta topografi, babinsa juga dituntut mampu membuat peta demografi penduduk guna mengantisipasi potensi terjadinya konflik sosial di masyarakat.

Secara struktural, kata dia, seorang babinsa bertugas di komando rayon militer (koramil). Mereka dituntut memiliki kemampuan sosial untuk pembinaan masyarakat desa. Melalui pembinaan itu, lanjut Fuad, seorang babinsa akan mampu mengetahui latar belakang masyarakat dan potensi konflik yang mungkin timbul di wilayah itu. Potensi konflik tersebut kemudian dipetakan untuk diolah di satuan di atas koramil yakni komando distrik militer (kodim).

"Dengan peta itu, kita bisa mengambil langkah antisipasi dari jauh hari. Ooo, misalnya di daerah ini sering ada tawuran, atau di daerah ini rawan pencurian," kata Fuad kepada Kompas.com, Jumat (6/6/2014).

Ia menambahkan, pembinaan di masyarakat ini diharapkan dapat memungkinkan sebuah informasi, terutama yang terkait hal mencurigakan, dapat segera diketahui.

Ia mencontohkan sebuah wilayah pantai atau sungai di pedalaman, yang biasanya tidak pernah dilalui kapal, tetapi tiba-tiba ada kapal berlabuh atau melintasi daerah itu. Contoh lainnya, apabila ada anggota baru di masyarakat yang gerak-geriknya mencurigakan. Dengan adanya laporan masyarakat, hal tersebut akan segera terdeteksi.

"Masyarakat akan melaporkan jika babinsa melakukan pembinaan dengan baik," katanya.

Namun, Fuad mengungkapkan, pekerjaan yang harus dilakukan para anggota babinsa itu terbilang cukup berat. Menurut dia, jumlah desa yang ada di Indonesia tidak berbanding lurus dengan jumlah anggota babinsa yang ada. Idealnya, satu anggota babinsa hanya membina satu desa.

"Kita ambil contoh dalam satu wilayah itu ada tujuh desa. Nah perbandingannya itu sekarang satu anggota babinsa membina tujuh desa," ujarnya.

Fuad membantah jika TNI disebut tidak pernah berupaya untuk meningkatkan jumlah anggota babinsa yang ada. Merekrut babinsa supaya kebutuhan satu desa satu personel terpenuhi memerlukan anggaran yang cukup besar. Namun, TNI, kata Fuad, memahami kondisi keuangan negara yang dinilai belum mampu memenuhi hal itu.

"Kami memaksimalkan seluruh potensi yang ada dengan pembinaan maksimal. Dengan demikian, deteksi dini atas potensi konflik dapat dilakukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com