Di Taman Nasional Komodo, aktivitas kapal wisata dan nelayan berhenti. Di Labuan Bajo, abu vulkanik tak berdampak berarti.
“Yang terganggu di Pulau Komodo dan Pulau Rinca serta sejumlah desa di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Kapal wisata yang hendak ke Pulau Komodo dan Pulau Rinca serta kapal-kapal nelayan masih memantau abu vulkanik di sekitar wilayah Taman Nasional Komodo. Saat ini mereka belum berangkat karena masih memantau kondisi abu vulkanik,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Donatus Jabur saat dihubungi Kompas.com di Kota Labuan Bajo, Sabtu (31/5/2014).
Jabur menyampaikan, hari ini digelar rapat dengan berbagai stakeholder di Kabupaten Manggarai Barat untuk mengatasi bencana abu vulkanik yang sudah tersebar di Kota Labuan Bajo dan sejumlah kecamatan di bagian selatan Manggarai Barat.
Menurutnya, hasil pengamatan petugas di lapangan, abu vulkanik Gunung Sangiang sangat mengganggu di sekitar Taman Nasional Komodo seperti di sejumlah desa di dalam kawasan tersebut.
Di Labuan Bajo, aktivitas masyarakat berjalan normal meski abu vulkanik menyebar di wilayah itu. Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, membentuk posko bencana di Kota Labuan Bajo.
“Untuk saat ini kapal motor ferry penyeberangan dari Labuan Bajo ke pelabuhan Sape, Kabupaten Bima masih berlayar sesuai jadwal. Petugas Bencana di Kota Labuan Bajo terus memonitor abu vulkanik dari gunung Sangiang, Kabupaten Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.