Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Minta Korban Kekerasan Seksual Melupakan Hal Buruk yang Dialaminya"

Kompas.com - 13/05/2014, 05:44 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pakar psikologi forensik Reza Indragiri meminta masyarakat tidak meminta para korban kekerasan seksual melupakan kejahatan yang mereka alami itu. Dia mengatakan, mustahil bagi para korban untuk melupakan tindak kekerasan seksual itu. Secara alamiah, korban akan terus mengingat kejadian buruk tersebut.

Sebaliknya, para orangtua dan kerabat di sekitar korban perlu membantu mereka untuk menjadi lebih tangguh. "Sehingga, ketika mengingat (kekerasan seksual tersebut), ia dapat melihat dalam kacamata yang lebih positif," kata Reza dalam wawancara dengan Kompas TV, Senin (12/5/2014) malam.

Reza mengatakan, korban kekerasan seksual juga cenderung mengalami perubahan perilaku. Misalnya, sebut dia, keenganan korban untuk bersekolah. Ada pula korban yang merasa trauma ketika membuka celana. Karenanya, dia meminta para orangtua membantu korban kekerasan seksual secara bertahap untuk perlahan keluar dari keterpurukannya.

Keluarga, kata Reza, memberi contoh cara, yakni dapat kembali mengajak anak-anak korban kekerasan seksual ini bermain. Selain itu, mintalah teman-teman korban untuk datang ke rumah dan mengajaknya bermain. "Bagaimanapun, ada pintu-pintu kesenangan yang dia bisa temukan," ujar dia.

Pencegahan

Maraknya kasus kekerasan seksual pada anak, imbuh Reza, harus menjadi pelajaran bagi para orangtua untuk mengajarkan anak menghargai tubuhnya sendiri. "Ajarkan anak sehingga menganggap tubuhnya sesuatu yang sakral dan harus dijaga," kata dia.

Tanpa bermaksud menggurui, Reza mengatakan, fakta bahwa ada korban yang bersedia mengikuti keinginan "predator" anak adalah indikasi kegagalan orangtua dalam memberikan pemahaman pentingnya menjaga tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com