Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Uang Rp 1 Miliar di Rumahnya, Anas Persilakan KPK Periksa Pasek

Kompas.com - 28/04/2014, 20:09 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, melalui pengacaranya Adnan Buyung Nasution, mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa rekannya, Gede Pasek Suardika, untuk menelusuri asal-usul uang Rp 1 miliar yang disita KPK dari kediaman Anas pada November tahun lalu.

Menurut Buyung, Pasek selaku Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) memegang bukti-bukti yang menunjukkan bahwa uang Rp 1 miliar tersebut milik PPI.

"Memang uang itu, Anas tahu. Uang itu penjelasannya adalah iuran dari para anggota PPI, tentang data-datanya, Anas katakan ada pada Pak Pasek, dan dipersilakan KPK tentu memeriksa Pak Pasek, itu saja," kata Buyung, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (28/4/2014), seusai mendampingi Anas diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek Hambalang.

Menurut Buyung, masalah uang Rp 1 miliar ini menjadi materi pemeriksaan kliennya hari ini. Dia pun meminta KPK untuk segera mengembalikan uang tersebut. "Karena itu uang saksi, uang saksi mesti jalan dong, enggak ada kaitannya sama perkara dia kan," ujarnya.

Buyung menilai, KPK tidak perlu menunggu hakim memutuskan bahwa uang tersebut tidak berkaitan dengan kasus Hambalang. "Sebab, kalau nanti sudah disidang, ternyata enggak relevan, hakim bilang kembalikan, kembalikannya susah banget, main duit lagi," sambung Buyung.

Saat ditanya mengapa Anas tidak mempraperadilankan penyitaan uang Rp 1 miliar ini, Buyung mengaku, pihaknya pesimistis hakim akan memutuskan agar KPK mengembalikan uang tersebut ketika dipraperadilankan. Dia pun menyinggung proses praperadilan kliennya yang lain, Tubagus Chaeri Wardana.

"Dulu pra-peradilan waktu perkara Wawan, saya lihat, hakim sekarang juga tidak berani waktu itu," ujar Buyung.

Sebelumnya, KPK meyakini bahwa uang Rp 1 miliar yang disita dari kediaman Anas tersebut berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang yang menjerat Anas. Uang Rp 1 miliar itu ditemukan dalam penggeledahan di rumah atas nama istri Anas, Athiyyah Laila, yang beralamat di Jalan Selat Makassar, Perkav AL, Blok C9, Nomor 22, Duren Sawit, Jakarta Timur. Terkait penemuan uang ini, KPK telah memeriksa Athiyyah sebagai saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com