Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulkan SBY Jadi Cawapres, Anas Mengaku Tak Mengolok-olok

Kompas.com - 28/04/2014, 16:20 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku tidak berniat melecehkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan menyebut Ketua Umum Partai Demokrat itu tepat menjadi bakal calon wakil presiden dari Demokrat. Anas menyebut SBY tepat jadi cawapres karena, menurut dia, SBY adalah kader terbaik yang dimiliki Demokrat saat ini.

"Yang elektabilitasnya paling tinggi untuk diajukan jadi cawapres, ya Pak SBY. Kalau yang diajukan Pak SBY sebagai cawapres, saya yakin capres-capres lain pasti berebutan, jadi laku. Jadi, rasional alasan saya. Dipahami saja, saya kira tidak apa, yang pasti itu bukan mengolok-olok, masak mengolok-olok presiden? Kualat dong," kata Anas di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (28/4/2014).

Dalam video wawancara yang diunggah di Youtube, SBY merasa dilecehkan dengan usulan sebagian pihak agar dirinya kembali maju sebagai cawapres dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014. Menurut SBY, usulan itu hanya ingin memperolok-olok dirinya. Di sisi lain, SBY menilai ada juga yang serius berharap dirinya bisa maju sebagai cawapres.

SBY tidak melihat ada niat yang bersangkutan untuk menghinanya. Ia berpendapat bahwa jika dirinya mau menjadi wapres, dengan segala pengalaman yang dimiliki, maka bisa membantu presiden yang baru sehingga pemerintahan akan berjalan lebih baik.

Sebelum SBY menyampaikan pernyataannya ini, Anas melontarkan usulan agar Demokrat memajukan SBY sebagai cawapres. Pernyataan ini disampaikan Anas seusai diperiksa KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Kamis (24/4/2014) pekan lalu.

Menurut Anas, Demokrat bisa membangun poros koalisi sendiri serta mengusung pasangan capres dan cawapres. Kuncinya ada pada pengusungan SBY sebagai cawapres.

Pada Desember 2013 atau sebelum pemilu legislatif, Anas menyarankan hal yang sama. Menurut Anas, dengan memajukan SBY sebagai cawapres, Demokrat bisa selamat dari keterpurukan dalam pemilu legislatif. Pernyataan Anas ini dianggap sejumlah politikus Demokrat sebagai sindiran terhadap SBY.

Hari ini, Anas juga mengaku berbicara dengan rekannya, Gede Pasek Suardika, yang juga politikus Partai Demokrat, mengenai peta koalisi pilpres. Anas dan Pasek membicarakan hal tersebut saat Pasek berkunjung ke Rumah Tahanan KPK pagi tadi.

"Tadi itu ngobrol banyak, tentang koalisi, tentang pilpres, tentang capres dan cawapres, dan lain-lain. Diskusilah soal itu karena banyak teman-teman di daerah bertanya, arahnya ke mana di pilpres," kata Anas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com