Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Ini, Megawati Akan Bertemu Hamzah Haz

Kompas.com - 28/04/2014, 09:15 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz, Senin (28/4/2014). Pertemuan rencananya akan digelar di kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin siang.

"Pertemuan ini dalam kapasitasnya sebagai sahabat karena keduanya pernah sama-sama memimpin di saat-saat yang sulit," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto, saat dihubungi dari Jakarta, Senin pagi. Dia mengatakan, pertemuan itu adalah reuni dua sahabat yang pernah bersama-sama memimpin Indonesia.

Menurut Hasto, pertemuan antara Megawati dan Hamzah ini sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Namun, dia tak menampik ada kemungkinan kedua tokoh ini akan berbincang mengenai situasi politik nasional terkini.

"Keduanya kan tokoh politik, jadi sangat mungkin berbicara mengenai politik," ujar Hasto sembari menolak memberikan informasi lebih jauh tentang kemungkinan topik pertemuan. Pertemuan ini memperpanjang daftar agenda pertemuan Megawati selepas pemilu legislatif yang penuh nuansa konsolidasi di internal maupun eksternal partai. 

Sebelumnya, beberapa waktu lalu Megawati memimpin pertemuan dengan semua pengurus partainya untuk mengevaluasi hasil pileg dan mematangkan strategi pemenangan pilpres. Dinamika di internal PDI-P juga semakin dinamis, terutama menjelang waktu penentuan bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Achmad Basarah menambahkan, waktu penentuan bakal cawapres untuk Jokowi akan dilakukan pada Jumat (2/5/2014). PDI-P menyebut hari itu sebagai Jumat suci.

Namun, sampai sekarang kapan tepatnya Jumat suci itu masih menjadi misteri. Kalangan internal partai banteng bermoncong putih yang tahun ini mengusung slogan "Indonesia Hebat" ini masih memberikan jawaban normatif tanpa kepastian, seperti penentuan calon pendamping Jokowi masih dikaji dengan melibatkan partai yang akan berkoalisi bersama PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com