Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Dukung Keputusan SBY soal Konvensi

Kompas.com - 25/04/2014, 14:01 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan bahwa keputusan atas Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat akan ditentukan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Semua kader partai akan mendukung siapa pun yang dipilih SBY.

"Yang jelas, siapa pun yang diputuskan berangkat dari polling oleh Pak SBY, kita siap mengamankan dan mendukung serta menyukseskannya," kata Ruhut saat dihubungi, Jumat (25/4/2014).

Anggota Komisi III DPR RI itu mengklaim bahwa partainya akan solid dan tidak ada friksi internal. Menurut Ruhut, yang memegang kendali Partai Demokrat hanyalah SBY.

"Di Partai Demokrat, nakhoda cuma satu, yaitu Pak SBY. Jadi tidak pernah ada friksi-friksi karena kami sadar betul kami menikmati kemerdekaan ini karena Pak SBY," ucapnya.

Kelanjutan Konvensi Capres Partai Demokrat sempat dipertanyakan karena partai ini diperkirakan gagal memenuhi target perolehan suara sebesar 15 persen. Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, partai nomor urut 7 itu memperoleh suara sebesar 9,43 persen dan berada di urutan keempat. Demokrat kalah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang memperoleh 19,24 persen suara, Partai Golkar (15,01 persen), dan Partai Gerindra (11,77 persen).

Meski hasil tersebut bukan hasil resmi, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, Demokrat bersikap realistis dengan hanya mengajukan calon wakil presiden. Namun, peserta konvensi, seperti Anies Baswedan, Irman Gusman, dan Endriartono Sutarto, tetap mendorong agar Demokrat tetap menuntaskan pelaksanaan konvensi.

Pada Selasa (15/4/2014) malam, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengumpulkan pejabat teras Demokrat dan komite konvensi. Hasil pertemuan itu menyepakati bahwa konvensi akan tetap dilanjutkan dengan meneruskan agenda debat kandidat pada 26 April dan survei terakhir untuk menentukan pemenang konvensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com