Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Diklaim Dapat Dukungan dari Para Kiai Jawa Timur

Kompas.com - 15/04/2014, 04:53 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi TMK) Mahfud MD dinilai layak menjadi bakal calon presiden atau wakil presiden yang harus diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sosoknya dinilai ideal dan mendapat "rekomendasi" dari para kiai di Jawa Timur.

"Apakah (menjadi) capres atau cawapres, yang jelas setelah teman-teman PPI sowan (menemui) beberapa kiai di Jawa Timur, sudah sepakat untuk mengusung pak Mahfud. Hal itu sudah diamanatkan ke PKB," ungkap Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia (PPI) Muhlis Ali, di Malang, Jawa Timur, kepada Kompas.com, Senin (14/4/2014) malam.

Menurut Muhlis, para ulama di Jawa Timur sudah mengamanatkan kepada PKB untuk mengusung Mahfud MD. Dia pun mengatakan hal itu sudah menjadi kesepakatan para kiai di Jawa Timur.

"Sosok paling ideal memimpin Indonesia ada dalam diri Mahfud MD. Ia sosok yang paling ideal memimpin Indonesia saat ini. Tegas, bersih, dan berani dengan track record yang baik dalam menjalankan penegakan hukum di negeri ini. Itu menjadi modal penting yang ia miliki," tutur Muhlis soal Mahfud.

Meski kalah elektabilitas dibanding beberapa kandidat bakal capres lainnya, kata Muhlis, Mahfud lebih layak memimpin negeri ini. "Dari sekian banyak capres dan cawapres yang muncul, hanya Mahfud yang punya pengalaman di tiga lembaga kenegaraan," ujarnya.

Mahfud pernah menjadi menteri di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Lalu, ujar Muhlis, Mahfud juga pernah menjadi anggota DPR periode 2004-2009. Terakhir, Mahfud pernah mengetuai Mahkamah Konstitusi selama dua periode.

"Di bawah kepemimpinannya yang berani, MK menjadi lembaga negara yang disegani, karena mampu melawan mafia-mafia besar di negeri ini. Itu perjuangan yang tidak mudah dan dimiliki banyak orang," ujar Muhlis. 

Menurut Muhlis, sosok Mahfud juga menjadi harapan kalangan akademisi dan para ulama. Sosoknya dinilai menjadi pemberi jawaban atas tingginya harapan publik tentang penegakan hukum yang dimulai oleh seorang pemimpin. "Pak Mahfud itu tak hanya bersih, tapi jiwanya juga pluralis. Sehingga ia bisa diterima semua kalangan," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Nasional
Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Nasional
Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Nasional
Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com