Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Baru Kepresidenan Tiba di Halim

Kompas.com - 10/04/2014, 10:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pesawat kepresidenan baru untuk operasionalisasi bagi Presiden Republik Indonesia dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014). Demikian informasi seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan data yang dihimpun Antara di Halim, pesawat jenis Boeing Business Jet 2 (BBJE 2) memiliki dua mesin CFM56-7. Selain itu, pesawat yang tahun manufakturnya 2013 itu memiliki kemampuan terbang dengan ketinggian maksimum diperkirakan hingga setinggi 41.000 kaki.

Tingkat ketahanan pesawat bisa mencapai sekitar 10 jam dengan kecepatan jelajah maksimum 0,785 mach dan kecepatan maksimum 0,85 mach. Sementara itu jangkauan jelajah maksimal dari pesawat kepresidenan RI itu dapat hingga sekitar 4.620 nautical miles atau 8.556 kilometer.

Pesawat tersebut memiliki panjang badan 38 meter dan tinggi 12,5 meter, serta rentang sayap hingga 35,79 meter. Pesawat kepresidenan bisa mencakup 2 VVIP class  (State Room), 4 VVIP Class Meeting Room, 12 Executive Area, serta 44 Staff Area.

Pembelian pesawat itu diperkirakan mencapai kira-kira 91,2 juta dollar AS atau Rp 820 miliar.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan, kedatangan pesawat itu terlambat karena berbagai kendala. Sedianya, pesawat itu tiba tahun 2013. "Ada masalah cuaca dan sebagainya ketika uji coba di Amerika dan karena itu mereka kena denda," katanya.

Menurut Sudi, pesawat tersebut belum bisa langsung digunakan karena masih menunggu sertifikasi dari Kementerian Pertahanan. Setelah itu, Kemensesneg akan menyerahkan pesawat itu kepada TNI Angkatan Udara untuk dioperasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com