Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P, Golkar, Gerindra, dan Demokrat Penentu Peta Koalisi

Kompas.com - 10/04/2014, 10:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, partai yang menempati urutan empat besar hasil quick count sejumlah lembaga berpeluang untuk menentukan peta koalisi ke depan.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang menempati urutan teratas dengan kisaran perolehan suara 19 persen, menurutnya, tidak akan berkoalisi dengan tiga partai di bawahnya, yakni Golkar, Gerindra, dan Demokrat.

"PDI-P punya masalah dengan ketiga partai ini. Perlu lobi intens kalau ketiga partai ini mau koalisi dengan PDI-P," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/4/2014).

Menurutnya, dari ketiga partai itu, yang akan melakukan lobi cukup intens ke PDI-P adalah Partai Golkar. Hendri melihat, catatan sejarah menunjukkan, Golkar selalu berusaha untuk masuk dalam lingkaran kekuasaan.

"Atau mungkin Golkar akan maju sendiri mengusung capresnya, tapi tetap menyusupkan cawapres untuk berduet dengan tokoh yang kuat, seperti duet 2004 lalu (Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla)," jelas Hendri.

Gerindra yang berada di urutan ketiga, menurut Hendri, tetap akan berupaya mencalonkan Prabowo sebagai capresnya. Hendri menilai, Gerindra akan mempunyai daya tawar yang kuat bila berkoalisi dengan partai papan tengah.

"Prabowo satu-satunya capres yang bisa menyaingi Jokowi. Sekarang yang jelas sudah merapat ke Gerindra adalah PPP," kata Hendri.

Terakhir, Partai Demokrat, kata Hendri, diprediksi masih akan menentukan peta koalisi. Menurutnya, partai Islam yang sebelumnya berkoalisi dalam Sekretariat Gabungan, kecuali PPP, akan kembali merapat. Apalagi, Demokrat masih belum menentukan pemenang Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Jika rela menurunkan derajat peserta konvensi menjadi cawapres, menurut Hendri, opsi koalisi akan semakin terbuka.

"Kalau untuk cawapres mereka punya yang cukup potensial seperti Dahlan Iskan atau Anies Baswedan. Kalau misalnya koalisi dengan Gerindra dan mengusung Prabowo-Dahlan misalnya, pasti sangat kuat," kata Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MA Bisa Dikonfirmasi Buka Jalan bagi Anak Jokowi jika Kaesang Maju Pilkada, Terutama di Jakarta

Putusan MA Bisa Dikonfirmasi Buka Jalan bagi Anak Jokowi jika Kaesang Maju Pilkada, Terutama di Jakarta

Nasional
KPK Ungkap Ada Pihak Kembalikan Uang ke PT SCC

KPK Ungkap Ada Pihak Kembalikan Uang ke PT SCC

Nasional
Gubernur BI: Tren Inflasi Indonesia 10 Tahun Terakhir Menurun dan Terkendali Rendah

Gubernur BI: Tren Inflasi Indonesia 10 Tahun Terakhir Menurun dan Terkendali Rendah

Nasional
Muhadjir: Tak Semua Korban Judi 'Online' Bisa Terima Bansos, Itu Pun Baru Usulan Pribadi

Muhadjir: Tak Semua Korban Judi "Online" Bisa Terima Bansos, Itu Pun Baru Usulan Pribadi

Nasional
WNI yang Dikabarkan Hilang di Jepang Ditemukan, KJRI Cari Kontak Keluarga

WNI yang Dikabarkan Hilang di Jepang Ditemukan, KJRI Cari Kontak Keluarga

Nasional
Indonesia-Finlandia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Energi

Indonesia-Finlandia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Energi

Nasional
Anies Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Kaesang Dinilai Bisa Jadi Lawan yang Cukup Berat

Anies Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Kaesang Dinilai Bisa Jadi Lawan yang Cukup Berat

Nasional
Majelis Syariah PPP Ingatkan Semangat Merangkul Mbah Moen

Majelis Syariah PPP Ingatkan Semangat Merangkul Mbah Moen

Nasional
Bus Jemaah Haji Indonesia Telat Menjemput, Cak Imin: Ini Harus Jadi Perhatian Kita Semua

Bus Jemaah Haji Indonesia Telat Menjemput, Cak Imin: Ini Harus Jadi Perhatian Kita Semua

Nasional
KPK Dalami Informasi Terkait Harun Masiku dari Pemeriksaan Hasto

KPK Dalami Informasi Terkait Harun Masiku dari Pemeriksaan Hasto

Nasional
Ini Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Ada Waktu Larangan

Ini Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Ada Waktu Larangan

Nasional
Kepada Para Jemaah Haji, Cak Imin Minta Mereka Bantu Doakan Indonesia

Kepada Para Jemaah Haji, Cak Imin Minta Mereka Bantu Doakan Indonesia

Nasional
Panglima TNI Ungkap Cerita Para Prajurit yang Hampir Putus Asa Jelang Terjunkan Bantuan Airdrop di Gaza

Panglima TNI Ungkap Cerita Para Prajurit yang Hampir Putus Asa Jelang Terjunkan Bantuan Airdrop di Gaza

Nasional
Ponsel Hasto dan Buku Penting PDI-P Disita KPK, Masinton: Dewas Harus Periksa Penyidiknya

Ponsel Hasto dan Buku Penting PDI-P Disita KPK, Masinton: Dewas Harus Periksa Penyidiknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com