Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Saya Enggak Punya Niat Sedikit Pun untuk Curang

Kompas.com - 06/04/2014, 15:54 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sama sekali tidak memiliki niat untuk berbuat curang dalam pemilu nanti ataupun pemilu sebelumnya. SBY justru mengajak semua pihak untuk tidak melakukan kecurangan.

Hal itu disampaikan Presiden dalam wawancara dengan Biro Pers Kepresidenan yang diunggah ke YouTube, Minggu (6/4/2014), menjawab pertanyaan mengenai adanya anggapan bahwa Pemilu 2014 bakal terjadi kecurangan.

Presiden mengatakan, banyak orang memiliki pandangan yang tidak tepat mengenai penyelenggara pemilu. SBY menekankan bahwa KPU dan Bawaslu independen atau tidak berada di bawah pemerintah. Aturan pemilu, kata dia, juga dibuat pemerintah dan DPR yang di dalamnya melibatkan banyak parpol.

"Lantas, kalau dianggap, nanti jangan-jangan pemerintah curang, SBY curang, saya enggak punya niat sedikit pun untuk melakukan kecurangan," ucap Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu.

Kalau pemerintah mau berbuat curang dalam pemilu, Presiden bertanya bagaimana melakukan kecurangan itu? Pasalnya, selain Partai Demokrat, menteri-menteri di kabinet juga berasal dari lima parpol lain. Mereka, kata SBY, mempunyai kepentingan masing-masing dalam pemilu.

Begitu pula di pemerintahan daerah, kata SBY, parpol lain juga memiliki kepala daerah, baik sebagai gubernur maupun bupati/wali kota.

"Bagaimana curangnya? Oleh karena itu, hati-hati main tuduh, pasti curang. Tetapi saya ingatkan, Bawaslu, Panwaslu, masyarakat, dan pers semua lihatlah secara jujur, adil, dan terbuka, apakah ada kecurangan nantinya," kata SBY.

Presiden menambahkan, untuk mencegah kecurangan, dirinya sudah meminta kepolisian untuk menjaga mulai dari sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.

"Saya ajak semua, ayo jangan curang, bareng-bareng, awasi apakah ada kecurangan. Selebihnya, ketika kita yakin (pemilu) berjalan fair, maka hasilnya seperti apa pun kita terima, itulah demokrasi," pungkas SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com