Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Hakim MK Ini Terus Bersumpah Bantah Tuduhan

Kompas.com - 04/03/2014, 18:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Calon Hakim Konstitusi Aswanto diklarifikasi terkait isu miring terhadap dirinya oleh Tim Pakar saat uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2014). Sambil bersumpah, Aswanto membantah isu yang dituduhkan kepadanya itu.

Anggota Tim Pakar Musni Umar menanyakan gaya hidup mewah Awsanto sebagai Dekan Universitas Hasanuddin. Musni menanyakan apakah benar Aswanto mempunyai lima mobil mewah, salah satunya yang terbaru adalah mobil Mercedes-Benz.

“Tidak benar, itu hanya surat kaleng. Boleh saya sumpah kepada yang ada di sini kalau itu adalah fitnah. Saya mohon kepada yang mulia, saya ingin mengklarifikasi masalah ini dengan sumpah sehingga kebenaran terbukti,” kata Musni.

Menurut Musni, dia hanya memiliki empat mobil. Salah satu di antaranya mobil dinas. Musni pun kembali melanjutkan klarifikasinya. Kali ini terkait putrinya di Universitas Hasanuddin yang diisukan menjalani ujian skripsi tertutup, tanpa dihadiri oleh mahasiswa lainnya. Aswanto kembali membantah sambil bersumpah.

“Tidak benar, saya memang tidak datang di ujian skripsi putri saya, tapi istri saya datang. Tidak benar itu, sumpah itu fitnah,” kata Aswanto.

Melihat Aswanto yang terus-menerus bersumpah saat menjawab pertanyaannya, Musni terlihat geram. “Tidak usah pakai sumpah dan berbelit-belit. Kalau tidak benar, nyatakan saja tidak benar,” ujar Musni dengan nada meninggi.

Musni kembali mengajukan klarifikasi terkait berbagai informasi yang didapatkannya dari masyarakat. Musni bertanya soal anak Aswanto di Unhas yang lolos dalam beasiswa, soal Aswanto yang tidak meminta izin kepada rektor untuk mengikuti seleksi hakim MK, juga soal kerabat Aswanto yang menempati posisi strategis di Unhas. Namun, Aswanto tetap terus membantahnya.

Mendengar klarifikasi yang tak henti diajukan itu, anggota Komisi III DPR Sarifuddin Suding menyela. Dia mempertanyakan dari mana informasi tersebut didapatkan.

Dia menilai klarifikasi yang diajukan terlalu banyak dan tidak perlu dilakukan saat fit and proper test. Akhirnya, Al Muzzzamir Yusuf sebagai pemimpin memberikan satu kali kesempatan bagi Musni untuk mengajukan klarifikasi.

Musni menanyakan apakah Aswanto saat ini terkait dengan partai politik tertentu. Aswanto kembali membantahnya. “Sama sekali tidak benar, ini pun informasi yang baru saya dengar,” ujarnya.

Setelah fit and proper test, Musni mengatakan, klarifikasi seperti itu perlu dilakukan agar mendapatkan Hakim Konstitusi yang memiliki kepribadian yang baik. "Itu kan bukan memfitnah, hanya mengklarifikasi saja. Saya mendapat laporan dari masyarakat dan saya klarifikasi ke dia. Kita kan tidak ingin punya Hakim Konstitusi yang kepribadiannya tercela," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta | Anies Diprediksi Tolak Duet dengan Kaesang

[POPULER NASIONAL] Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta | Anies Diprediksi Tolak Duet dengan Kaesang

Nasional
Tanggal 17 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MA Bisa Dikonfirmasi Buka Jalan bagi Anak Jokowi jika Kaesang Maju Pilkada, Terutama di Jakarta

Putusan MA Bisa Dikonfirmasi Buka Jalan bagi Anak Jokowi jika Kaesang Maju Pilkada, Terutama di Jakarta

Nasional
KPK Ungkap Ada Pihak Kembalikan Uang ke PT SCC

KPK Ungkap Ada Pihak Kembalikan Uang ke PT SCC

Nasional
Gubernur BI: Tren Inflasi Indonesia 10 Tahun Terakhir Menurun dan Terkendali Rendah

Gubernur BI: Tren Inflasi Indonesia 10 Tahun Terakhir Menurun dan Terkendali Rendah

Nasional
Muhadjir: Tak Semua Korban Judi 'Online' Bisa Terima Bansos, Itu Pun Baru Usulan Pribadi

Muhadjir: Tak Semua Korban Judi "Online" Bisa Terima Bansos, Itu Pun Baru Usulan Pribadi

Nasional
WNI yang Dikabarkan Hilang di Jepang Ditemukan, KJRI Cari Kontak Keluarga

WNI yang Dikabarkan Hilang di Jepang Ditemukan, KJRI Cari Kontak Keluarga

Nasional
Indonesia-Finlandia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Energi

Indonesia-Finlandia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Energi

Nasional
Anies Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Kaesang Dinilai Bisa Jadi Lawan yang Cukup Berat

Anies Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Kaesang Dinilai Bisa Jadi Lawan yang Cukup Berat

Nasional
Majelis Syariah PPP Ingatkan Semangat Merangkul Mbah Moen

Majelis Syariah PPP Ingatkan Semangat Merangkul Mbah Moen

Nasional
Bus Jemaah Haji Indonesia Telat Menjemput, Cak Imin: Ini Harus Jadi Perhatian Kita Semua

Bus Jemaah Haji Indonesia Telat Menjemput, Cak Imin: Ini Harus Jadi Perhatian Kita Semua

Nasional
KPK Dalami Informasi Terkait Harun Masiku dari Pemeriksaan Hasto

KPK Dalami Informasi Terkait Harun Masiku dari Pemeriksaan Hasto

Nasional
Ini Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Ada Waktu Larangan

Ini Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia, Ada Waktu Larangan

Nasional
Kepada Para Jemaah Haji, Cak Imin Minta Mereka Bantu Doakan Indonesia

Kepada Para Jemaah Haji, Cak Imin Minta Mereka Bantu Doakan Indonesia

Nasional
Panglima TNI Ungkap Cerita Para Prajurit yang Hampir Putus Asa Jelang Terjunkan Bantuan Airdrop di Gaza

Panglima TNI Ungkap Cerita Para Prajurit yang Hampir Putus Asa Jelang Terjunkan Bantuan Airdrop di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com