Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lusita Diduga Anak Buah Ketua Dewan Pengarah Bapilu Hanura

Kompas.com - 16/12/2013, 17:53 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka penyuapan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Praya, Lusita Ani Razak diduga merupakan anak buah dari Ketua Dewan Pengarah Bapilu Partai Hanura Bambang Wiratmadji Soeharto. Lusita ditangkap KPK bersama dengan Subri pada Sabtu (15/12/2013) di kamar sebuah hotel di Lombok.

“Sepertinya begitu,” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas di Jakarta, Senin (16/12/2013) saat dikonfirmasi apakah benar Lusita anak buah Bambang atau bukan.

Busyro juga membenarkan bahwa KPK telah meminta Imigrasi untuk mencegah Bambang bepergian ke luar negeri selama enam bulan terhitung sejak 15 Desember 2013. Menurut Busyro, pencegahan dilakukan terkait kepentingan penyidikan. KPK tengah mendalami kaitan antara sektor bisnis swasta dengan penegak hukum di Praya.

“Bahwa untuk menemukan adakah kaitan antara sektor bisnis swasta dengan penegak hukum itulah yang sedang dikembangkan, di situ menariknya, ada sektor swasta tadi,” ujar Busyro.

Adapun Bambang, selain menjadi politikus Hanura, juga merupakan direktur PT Pantai Aan. Dia melaporkan seorang pemuda bernama Sugiharta alias Along ke Kepolisian atas tuduhan pemalsuan dokumen lahan di Selong Belanak, Praya Barat, Lombok Tengah beberapa waktu lalu.

Kini, perkara pemalsuan ini disidangkan di PN Praya dengan Sugiharta sebagai terdakwa. Pada Kamis (28/11/2013), Sugiharta alias Along dituntut tiga tahun penjara oleh tim jaksa PN Praya. Tuntutan dibacakan jaksa Apriyanto Kurniawan yang kini ikut dicegah KPK.

Selain jaksa Apriyanto, KPK mencegah Kepala Pengadilan Negeri Praya H Sumedi, hakim pratama muda pada PN Praya, Agung Putra Wiratjaya, dan Dewi Santini. Adapun Sumedi diketahui sebagai ketua majelis hakim yang menangani perkara dugaan pemalsuan sertifikat lahan dengan terdakwa Sugiharta tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com