Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Nelson Mandela Mirip dengan Bung Karno

Kompas.com - 06/12/2013, 15:47 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku berduka setelah mendengar kabar pemimpin Afrika Selatan, Nelson Mandela, meninggal dunia. Baginya, Mandela adalah sosok pejuang kemanusiaan yang perannya mirip dengan Presiden Soekarno.

"Kita tentu berduka atas kepergian Nelson Mandela. Peran Nelson Mandela hampir sama dengan peran Bung Karno. Keduanya adalah pejuang kesetaraan umat manusia," kata Mahfud, dalam pernyataan tertulis, yang diterima Kompas.com, Jumat (6/12/2013) siang.

Mahfud menuturkan, selama hidupnya, Mandela telah berhasil melawan dan melenyapkan diskriminasi yang bertahun-tahun menguasai bangsanya, Afrika Selatan. Sementara itu, Bung Karno berhasil memimpin bangsanya melawan penjajahan dan meraih kemerdekaan untuk kemudian membakar semangat bangsa-bangsa di Asia dan Afrika agar bangkit melawan ketidakadilan imperialisme.

Mahfud mengungkapkan, saat dirinya berpidato di depan perhimpunan Mahkamah Konstitusi dari negara-negara bekas jajahan Perancis pertengahan 2012 lalu, Ketua Mahkamah Konstitusi Maroko memuji Bung Karno sebagai pahlawan kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

"Mereka juga menyebut-nyebut Mandela yang berhasil memerangi rasialisme. Kita bangga punya Bung Karno dan bangsa Afrika bangga punya Mandela. Keduanya pejuang kemanusiaan," ujar Mahfud.

Selanjutnya, Mahfud juga menyampaikan bahwa Indonesia pernah belajar dari Afrika Selatan tentang "resep" Nelson Mandela membangun negaranya. Resep yang dimaksudnya adalah mengenai rekonsiliasi nasional dengan memaafkan masa lalu.

Hasil dari pembelajaran itu, Indonesia, disebutnya, pernah memiliki undang-undang tentang komisi kebenaran dan rekonsiliasi nasional. Meski akhirnya undang-undang tersebut dibatalkan oleh MK, tetapi setidaknya ada bukti konkret bahwa Indonesia pernah belajar kebijakan memimpin dari Nelson Mandela.

"Maka layaklah kita mengheningkan cipta dan berdoa untuk 'Bapak Kemanusiaan', Nelson Mandela," pungkasnya.

Seperti diberitakan, pemimpin Afrika Selatan itu diumumkan tutup usia pada Kamis (5/12/2013)  malam waktu setempat. Pada September 2013, Mandela meninggalkan rumah sakit di Johannesburg setelah tiga bulan menjalani perawatan intensif karena infeksi paru, dan sempat dinyatakan kritis. Kondisi kesehatan Mandela dikabarkan kembali memburuk karena komplikasi infeksi itu. Ia meninggal ditemani keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Nasional
PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

Nasional
Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Nasional
Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Nasional
Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Nasional
Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Nasional
Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Nasional
PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

Nasional
Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Nasional
Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Nasional
Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Nasional
Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh di Luar Tahanan, KPK Sebut Sudah Antisipasi Bukti dan Saksi

Hakim Agung Gazalba Saleh di Luar Tahanan, KPK Sebut Sudah Antisipasi Bukti dan Saksi

Nasional
PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

Nasional
Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com