Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2013, 06:33 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tatkala volume aktivitas di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus meningkat seolah tidak berhenti, kompleks rumah dinas Komisioner KPU justru tampak sepi. Tak ada keramaian di sini. 

Berjarak sekitar sembilan kilometer dari kantor KPU di Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat, perumahan dinas komisioner dan Sekretaris Jenderal (Sekjen KPU) berlokasi di Jalan Siaga Raya Nomor 23 A, Pejaten, Jakarta Selatan.

Tidak seperti perumahan Polri yang terletak tepat di sisi selatannya, perumahan itu bukan merupakan kompleks dengan area yang luas. Hanya ada sembilan rumah yang berdiri di sana. Itu pun, dua di antaranya lebih sering kosong. Sembilan unit bangunan itu seyogianya disediakan bagi tujuh komisioner KPU, Sekjen, dan Wakil Sekjen KPU.

Enam anggota KPU tinggal di kompleks tersebut. Mereka adalah Husni Kamil Manik, Sigit Pamungkas, Arif Budiman, Juri Ardiantoro, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, dan Ida Budhiati, sementara Hadar Nafis Gumay tetap tinggal di rumah pribadinya.

KOMPAS.com/DEYTRI ROBBEKA ARITONANG Petugas keamanan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kompleks perumahan dinas KPU di Jalan Siaga Raya, Pejaten, Jakarta Selatan.
Satu rumah lain di kompleks tersebut ditempati Sekretaris Ketua KPU bersama Sekretaris Sekjen KPU. Sekjen KPU Arief Rahman Hakim juga memilih tidak menempati rumah dinas yang diperuntukkan baginya. Adapun satu rumah yang kosong, terkait dengan penghapusan jabatan Wakil Sekjen KPU berdasarkan UU Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu.

Dua rumah kosong di kompleks itu sesekali diinapi sopir anggota KPU atau staf KPU yang bekerja sampai larut malam. Setiap rumah di sana berbentuk dan berukuran sama, yaitu rumah dua lantai dengan luas sekitar 150 meter persegi.

Seperti rumah dinas lain, rumah-rumah di sana dilengkapi beberapa perlengkapan seperti tempat tidur, lemari es, dan pendingin ruangan. Saat Kompas.com menyambangi kompleks tersebut, Selasa (29/10/2013) siang, hanya ada dua petugas keamanan berjaga.

Hujan yang baru berhenti turun menambah teduh suasana kompleks yang diresmikan pada 1 Januari 2008 itu. Tene, seorang petugas keamanan yang sedang berjaga saat itu, mengatakan, suasana kompleks memang lebih sering sepi.

Selain karena para komisioner yang lebih banyak bekerja di kantor atau rapat di luar kantor hingga larut malam, juga karena para istri dan suami beberapa komisioner adalah orang yang bekerja. “Istri beberapa komisioner juga bekerja,” kata Tene.

Tene mengatakan, sejak bertugas di wilayah itu pada Januari 2013, satu-satunya kegiatan yang menyebabkan keramaian di kompleks perumahan itu adalah aktivitas halalbihalal dalam rangka Idul Fitri yang digelar Ketua KPU pada Agustus 2013. “Sisanya lebih sering sepi,” kata dia.

Menurut Tene, sangat jarang ada tamu yang berkunjung ke rumah dinas komisioner. “Paling banyak tamu keluarga,” kata dia.

Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, keluarganya berupaya memahami tugas negara yang harus dijalaninya. Lebih sering berada di luar rumah merupakan risiko yang harus dia dan keluarganya tanggung saat memutuskan mengabdi menjadi penyelenggara pemilu.

“Konsekuensi yang harus ditanggung,” kata Husni ketika hanya dapat meluangkan waktu sekejap untuk merayakan ulang tahun putrinya pada awal Oktober lalu. Kompleks dan detak kesehariannya ibarat frasa "sepi di tengah keramaian", yang semoga bukan rasa hati para penyelenggara pemilu pemilik hak tinggal di kompleks itu. Semoga...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas, Menteri LHK: Mereka kan Punya Sayap Bisnis

Nasional
Bantah Bagi-bagi Kue dengan Izinkan Ormas Kelola Pertambangan, Menteri LHK: Ayo Lihat Dasarnya...

Bantah Bagi-bagi Kue dengan Izinkan Ormas Kelola Pertambangan, Menteri LHK: Ayo Lihat Dasarnya...

Nasional
Kewenangan Polri Blokir-Batasi Akses Internet Dianggap Langgar Hak Mendapat Informasi

Kewenangan Polri Blokir-Batasi Akses Internet Dianggap Langgar Hak Mendapat Informasi

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Nasional
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Nasional
Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Nasional
Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com