Berjarak sekitar sembilan kilometer dari kantor KPU di Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat, perumahan dinas komisioner dan Sekretaris Jenderal (Sekjen KPU) berlokasi di Jalan Siaga Raya Nomor 23 A, Pejaten, Jakarta Selatan.
Tidak seperti perumahan Polri yang terletak tepat di sisi selatannya, perumahan itu bukan merupakan kompleks dengan area yang luas. Hanya ada sembilan rumah yang berdiri di sana. Itu pun, dua di antaranya lebih sering kosong. Sembilan unit bangunan itu seyogianya disediakan bagi tujuh komisioner KPU, Sekjen, dan Wakil Sekjen KPU.
Enam anggota KPU tinggal di kompleks tersebut. Mereka adalah Husni Kamil Manik, Sigit Pamungkas, Arif Budiman, Juri Ardiantoro, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, dan Ida Budhiati, sementara Hadar Nafis Gumay tetap tinggal di rumah pribadinya.
Dua rumah kosong di kompleks itu sesekali diinapi sopir anggota KPU atau staf KPU yang bekerja sampai larut malam. Setiap rumah di sana berbentuk dan berukuran sama, yaitu rumah dua lantai dengan luas sekitar 150 meter persegi.
Seperti rumah dinas lain, rumah-rumah di sana dilengkapi beberapa perlengkapan seperti tempat tidur, lemari es, dan pendingin ruangan. Saat Kompas.com menyambangi kompleks tersebut, Selasa (29/10/2013) siang, hanya ada dua petugas keamanan berjaga.
Hujan yang baru berhenti turun menambah teduh suasana kompleks yang diresmikan pada 1 Januari 2008 itu. Tene, seorang petugas keamanan yang sedang berjaga saat itu, mengatakan, suasana kompleks memang lebih sering sepi.
Selain karena para komisioner yang lebih banyak bekerja di kantor atau rapat di luar kantor hingga larut malam, juga karena para istri dan suami beberapa komisioner adalah orang yang bekerja. “Istri beberapa komisioner juga bekerja,” kata Tene.
Tene mengatakan, sejak bertugas di wilayah itu pada Januari 2013, satu-satunya kegiatan yang menyebabkan keramaian di kompleks perumahan itu adalah aktivitas halalbihalal dalam rangka Idul Fitri yang digelar Ketua KPU pada Agustus 2013. “Sisanya lebih sering sepi,” kata dia.
Menurut Tene, sangat jarang ada tamu yang berkunjung ke rumah dinas komisioner. “Paling banyak tamu keluarga,” kata dia.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, keluarganya berupaya memahami tugas negara yang harus dijalaninya. Lebih sering berada di luar rumah merupakan risiko yang harus dia dan keluarganya tanggung saat memutuskan mengabdi menjadi penyelenggara pemilu.
“Konsekuensi yang harus ditanggung,” kata Husni ketika hanya dapat meluangkan waktu sekejap untuk merayakan ulang tahun putrinya pada awal Oktober lalu. Kompleks dan detak kesehariannya ibarat frasa "sepi di tengah keramaian", yang semoga bukan rasa hati para penyelenggara pemilu pemilik hak tinggal di kompleks itu. Semoga...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.