Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Akui Minim Lobi untuk Muluskan Jalan Ruhut

Kompas.com - 25/09/2013, 13:51 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengakui belum optimal melakukan lobi kepada seluruh fraksi terkait penunjukan Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat. Minimnya lobi tersebut dianggap menjadi salah satu pemicu besarnya penolakanterhadap Ruhut.

Nurhayati menjelaskan, lobi yang dilakukan menjadi tak optimal karena waktu keluarnya keputusan dengan pelantikan sangat berdekatan. Ditambah kesibukan sebagai anggota dewan, sehingga beberapa kali lobi untuk Ruhut hanya dikomunikasikan melalui saluran telepon.

"Memang lobi kemarin itu kurang efektif karena hanya lewat telepon. Tapi kami tidak mudah menyerah, apalagi kemarin masalahnya personal. Kami akan lakukan lobi-lobi lagi, setelah itu kami akan serahkan ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," kata Nurhayati, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Lebih jauh, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan, fraksinya akan kembali melakukan lobi. Demokrat akan meminta penjelasan yang menjadi dasar ditolaknya Ruhut sebagai Ketua Komisi III.

"Kami akan bicarakan dengan teman-teman Komisi III, sampai saat ini kami belum berpikir untuk mengganti nama Ruhut," katanya.

Sebelumnya, ia menuding batalnya pelantikan Ruhut Sitompul menjadi Ketua Komisi III pada Selasa (24/9/2013) kemarin, karena kelalaian Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso. Menurutnya, seharusnya pelantikan Ruhut bisa berjalan bila Priyo, yang memimpin rapat pleno terbuka dalam pelantikan itu, tak meminta persetujuan dari anggota Komisi III. Hal itu tak perlu dilakukan.

Nurhayati mengatakan, penunjukan Ruhut sebagai ketua komisi merupakan hak Partai Demokrat sesuai dengan kesepakatan semua fraksi di awal 2009.

"Kami menyayangkan pimpinan kurang menghargai surat yang kami ajukan. Dan (seharusnya) tidak melepaskan ke floor sebab tugas pimpinan itu hanya menetapkan," kata Nurhayati, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (25/9/2013). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com