Menurut Hamidah, Kompolnas belum mendapatkan informasi mengenai kendala yang dihadapi Polri dalam menyelesaikan kasus penembakan tersebut. Namun, ia berharap, koordinasi yang telah dibangun antara Polri dengan TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) dapat nembuahkan hasil.
"Seperti banyak kasus yang telah ditangani Polri, polisi berhasil," kata Hamidah dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Senin (23/9/2013).
Seperti diketahui, dalam kasus penembakan terhadap tiga anggota kepolisian di wilayah Tangerang Selatan beberapa waktu lalu, polisi telah menyebar dua foto wajah yang diduga sebagai pelaku penembakan. Kedua orang yang diketahui bernama Nurul Haq alias Jeck dan Hendi Albar diduga merupakan pelaku yang sama untuk penembakan di Tangerang Selatan.
Sementara, hampir dua pekan paska penembakan oleh orang tak dikenal yang menewaskan Aipda (anumerta) Sukardi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (10/9/2013) lalu, polisi belum berhasil mengungkap identitas pelaku.
Hamidah mengatakan, belum terungkapnya pelaku penembakan bisa dimaklumi. Akan tetapi, polisi harus secara terbuka menyampaikan perkembangan pengungkapan kasus ini. Mengingat, korban adalah anggota kepolisian yang seharusnya dapat melindungi masyarakat.
"Memang dilematis juga tindakan kepolisian untuk menangkap pelaku kalau belum ada bukti permulaan yang cukup dikhawatirkan terjadi salah tangkap," katanya.
Beberapa waktu lalu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie menyampaikan, jika salah satu kendala yang dihadapi Polri dalam menangkap pelaku penembakan di Tangerang Selatan, lantaran keduanya dilindungi oleh kelompok terlatih. Menanggapi hal itu, Hamidah berharap, agar masyarakat dapat membantu polisi menangkap pelaku, dengan cara memberikan informasi kepada petugas jika mendapati ada pendatang baru yang mencurigakan di sekitar lokasi tempat tinggal mereka.
"Polisi sudah menyebar sketsa pelaku, bantuan masyarakat sangat diharapkan untuk memberikan informasi tentang keberadaan pelaku," kata Hamidah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.