Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al Chaidar: Penembak Polisi Orang-orang Terlatih

Kompas.com - 11/09/2013, 09:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat terorisme Al-Chaidar mengatakan, penembak polisi yang tengah melintas di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013) malam, adalah orang-orang terlatih. Menurutnya, aksi penembakan terhadap polisi yang kembali terjadi menunjukkan bahwa Polri menjadi sasaran karena besarnya dendam yang dimiliki oleh kelompok penembak.

"Ini dilakukan kelompok teorganisasi, memiliki kebencian yang sangat besar kepada kepolisian," kata Chaidar, saat dihubungi pada Rabu (11/9/2013).

Siapa kelompok yang memiliki dendam terhadap polisi? Chaidar menduga, aksi penembakan ini digerakkan oleh kelompok teroris Abu Roban.

"Ini masih merupakan kelompok teroris yang sama, dari kelompok Abu Roban," katanya.
 
Ia berharap, polisi bisa mengungkap kasus ini. Chaidar menilai, pengungkapan kasus terorisme yang terjadi belakangan ini sangat lambat.

"Bahkan berkejar-kejaran dengan aksi penembakan terus-menerus," ujar Chaidar.

Siapa Abu Roban?

Abu Roban merupakan kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB) yang melakukan aksi fa'i (pengumpulan dana teror dengan cara merampok). Abu Roban sendiri telah tewas dalam baku tembak dengan tim Densus 88 Antiteror Polri saat penggerebekan di Batang, Jawa Tengah, pada 8 Mei lalu. Ia memiliki kaitan dengan DPO teroris Poso, Santoso dan Autat Rawa. Ia juga dekat dengan Abu Umar, penyelundup senjata api dari Filipina yang dibekuk di Surabaya pada 2008.

Densus 88 mendeteksi setidaknya jumlah anggota Abu Roban mencapai 60 orang. Mereka tersebar di sejumlah wilayah seperti Bandung, Jakarta, Jawa Tengah, dan Lampung. Polri mengalami kesulitan untuk mengembangkan jaringan ini karena para pelaku yang sudah ditangkap sebanyak 28 orang dari kelompok ini sulit membuka mulut untuk membeberkan keterkaitan satu sama lain.

Selain itu, pergerakan bawah tanah yang dilakukan kelompok ini juga menyebabkan anggota yang satu belum tentu mengenal anggota lainnya. Kelompok ini pernah terlibat dalam perampokan toko emas di Tambora, Jakarta Barat; bom Beji, Depok; dan perampokan beberapa bank di Jawa Tengah hingga Lampung.

Lihat foto: Isak Tangis Pemakaman Bripka Sukardi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com