Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusakambangan Bukan Lapas dengan Pengamanan Terkuat

Kompas.com - 27/08/2013, 12:34 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Tejo Harwanto mengatakan, pengamanan di lapas tersebut bukan yang terkuat di antara lapas-lapas lainnya. Ia mengungkapkan, Lapas Nusakambangan juga menghadapi masalah yang sama dengan lapas lainnya di Indonesia. 

"LP Nusakambangan bukanlah LP yang paling kuat. Rapuh juga," ujar Tejo, saat rapat pimpinan pemasyarakatan di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Ia mengatakan bahwa pintu masuk di LP Pasir Putih terdiri atas 30 titik dan setiap titik hanya dijaga oleh tiga petugas bersenjata yang setiap senjata berisi tiga buah peluru. Dengan jumlah tahanan yang mencapai 380 orang dalam satu lapas, dengan bantuan polisi pun, pihak lapas tidak mampu mengatasi ancaman keamanan, seperti kerusuhan yang terjadi di beberapa lapas beberapa waktu belakangan.

Dalam rapat yang dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin dan Wakil Menteri, Denny Indrayana tersebut, Tejo juga menjelaskan berbagai persoalan yang dihadapi lapas, mulai dari persoalan SDM, baik secara kualitas mau pun kuantitas, masalah sarana dan prasarana yang kurang memadai, hingga masalah regulasi.

"Ada standar ganda dalam memperlakukan narapidana. Teroris tidak ada regulasi. Sementara, kita menggunakan PP 31/1999 untuk narapidana umum," katanya.  

Seperti diberitakan, dalam tiga bulan terakhir terjadi kericuhan dan persoalan di beberapa lapas, seperti Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara; Lapas Labuhan Ruku, dan Lapas Cipinang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Nasional
Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

Nasional
Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

Nasional
Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com