Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPW: Teror Polisi Tunjukkan Wibawa Polisi Menurun

Kompas.com - 07/08/2013, 16:13 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Maraknya serangkaian teror terhadap aparat polisi menunjukkan bahwa wibawa polisi di masyarakat mulai menurun. Dampaknya, para penjahat yang biasanya hanya berani melakukan penyerangan terhadap masyarakat sipil tak bersenjata kini sudah mulai berani menyerang aparat yang tengah bertugas.

"Sepertinya, para penjahat di Jakarta makin nekat saja, mereka tidak hanya menjadikan warga biasa sebagai target kejahatannya, kini polisi pun jadi sasarannya. Salah satu penyebab berkembangnya kasus ini adalah karena polisi makin tidak berwibawa di depan masyarakat sehingga banyak penjahat uji nyali 'menantang' polisi," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane melalui keterangan pers yang diterima wartawan, Rabu (7/8/2013).

Selain penembakan terhadap anggota Polsek Cilandak, Aiptu Dwiyatna, pada hari ini, setidaknya ada dua peristiwa penyerangan lain terhadap polisi. Pertama, penembakan terhadap anggota Satlantas Polres Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono di Cirendeu, Tangerang Selatan, pada 27 Juli lalu.

Kedua, adanya upaya perampokan terhadap empat polisi yang terjadi di Kemayoran. "Keempat polisi dengan dua sepeda motor yang sedang bertugas di Kemayoran itu sempat menjadi sasaran penjahat yang hendak merampok sepeda motornya. Untung polisi tersebut bertindak cepat hingga satu dari empat penjahat yang bersenjata golok itu berhasil ditembak," ujarnya.

Neta mengatakan, fenomena penyerangan terhadap aparat kepolisian ini sebenarnya sudah marak sejak tiga tahun terakhir. Dulu, penjahat menjadikan kantor polisi sebagai sasaran. Kemudian, seiring berjalannya waktu, para penjahat mulai berani melakukan pengeroyokan terhadap anggota polisi yang bertugas.

"Apalagi mereka melihat bahwa polisi sekarang sangat tidak terlatih dan terlalu gampang dipecundangi," tandasnya.

Melihat banyaknya aksi serangan tersebut, Neta mengatakan agar polisi dapat memaksimalkan kemampuan yang dimiliki sehingga tidak ada lagi kasus "uji nyali" yang dilakukan penjahat terhadap anggota kepolisian.

Seperti diberitakan, seorang anggota Unit Pembinaan Masyarakat Polsek Cilandak, Aiptu Dwiyatwna, tewas setelah timah panas menerjang kepala kanan belakangnya di Jalan Otista, Ciputat, Rabu (7/8/2013) subuh.

Dwiyatna ditembak saat hendak pergi shalat subuh sekaligus mengikuti kuliah tujuh menit di Masjid Raya Lebak Bulus. Acara itu merupakan acara rutin yang digelar Polsek Cilandak setiap bulan Ramadhan. Kejadian serupa pernah terjadi pada 27 Juli 2013 sebelumnya.

Anggota Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono, ditembak pelaku tak dikenal di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, pukul 04.30 WIB. Patah yang kala itu tengah berangkat dari rumahnya di Bojongsari, Depok, didekati dua orang yang menggunakan sepeda motor. Satu di antaranya mengeluarkan sepucuk senjata api dan melepaskan tembakan ke arah dada Patah. Pelaku hingga kini belum tak terungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com