Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bertahun-tahun Hidup Bersama, Masak Tak Tahu Sumber Harta Fathanah"

Kompas.com - 18/07/2013, 14:33 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya transaksi keuangan dari terdakwa Ahmad Fathanah kepada 40 perempuan dalam kurun waktu 10 tahun. Apakah para perempuan itu bisa dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU)?

Mantan Kepala PPATK Yunus Husein mengatakan, terkait itu perlu dilihat kasus per kasus. Mereka bisa saja dianggap sebagai pelaku pencucian uang pasif seperti diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU jika mengetahui harta yang diberikan merupakan hasil tindak pidana atau patut diduga hasil tindak pidana.

Yunus menjelaskan, jika si perempuan tersebut hanya sekali melakukan transaksi dengan Fathanah, mungkin saja ia tidak tahu atau tidak patut menduga uang tersebut berasal dari tindak pidana. Namun, Yunus meragukan kalau perempuan yang hidup bersama Fathanah bertahun-tahun tidak tahu asal usul harta dari Fathanah.

"Kalau bertahun-tahun, siapa Fathanah seharusnya dia tahu kalau hidup rumah tangga sekian tahun," kata Yunus, saat diskusi Pembuktian Terbalik dalam Tipikor, di Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Yunus berpendapat, Fathanah bukan pelaku utama korupsi. Menurutnya, Fathanah hanya mengelola aset orang lain, salah satunya mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Aset tersebut diduga hasil korupsi.

"Bosnya LHI cuma minta saja kalau dia perlu mobil, perlu rumah, perlu apa saja dia tinggal ngomong sama Fathanah. Nanti dia (Fathanah) yang sediakan," kata Yunus.

Yunus menambahkan, sudah ada beberapa yurisprudensi pencucian uang pasif. Contohnya, dijeratnya Andhika Gumilang, istri siri Malinda Dee. Dia divonis terlibat TPPU setelah menerima harta hasil pembobolan dana yang dilakukan Malinda selama bekerja di Citibank. Harta yang diterima Andhika berupa uang, mobil mewah, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com