Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Janji Berlaku Adil Tetapkan Calon Jemaah Haji

Kompas.com - 09/07/2013, 23:05 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menyusul pemotongan kuota haji sebesar 20 persen oleh Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini, proses penetapan calon jemaah yang akan diberangkatkan ke Mekkah, Arab Saudi, pada tahun 2013, dijanjikan akan dilakukan secara profesional, adil, dan tak akan mengintervensi.

Janji itu disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu saat dihubungi Kompas, Selasa (8/7/2013) petang di Jakarta. "Semua pihak harus bisa memaklumi pemotongan kuota tersebut. Jadi, pintu permintaan porsi sudah ditutup. Kami berharap tidak ada lagi yang minta porsi untuk berangkat," tandasnya.

Sebagaimana diberitakan, Raja Arab Saudi mengeluarkan kebijakan mendadak, yakni memotong kuota semua negara sebesar 20 persen. Dengan demikian, kuota untuk Indonesia menjadi 168.800 orang, yakni 155.200 haji reguler dan 13.600 haji khusus. Adapun yang tak bisa berangkat mencapai 42.200 orang calon jemaah haji.

Menurut Anggito, saat ini nama-nama jemaah haji yang berangkat maupun yang ditunda keberangkatannya sudah berada di Kantor Wilayah Agama (Kanwil Kemenag) provinsi dan penyelenggara haji khusus untuk diverifikasi.

"Kami terbuka untuk menerima usulan penundaan dari calon jemaah haji," lanjutnya.

Pihaknya akan mengumumkannya nama-nama tersebut pada tanggal 15 Juli mendatang. Kriteria penetapan calon jemaah haji didasari dengan nomor urut awal hingga batas maksimum kuota, khususnya mereka yang belum pernah naik haji.

"Jika jemaah yang masuk kuota meminta penundaan secara sukarela, nantinya akan diisi oleh nomor berikutnya," katanya. Apabila penundaan melebihi urutan yang tersedia, maka akan menjadi kuota nasional.

"Kuota nasional akan dikembalikan pengisiannya pada Kanwil Kemenang Provinsi dan penyelenggara haji khusus dengan prioritas untuk pembimbing haji dan jemaah hasil penggabungan keluarga yang terpisah," papar Anggito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com