Jakarta, Kompas
”Penahanan Rusli Zainal menjadi salah satu faktor penguat pemindahan ajang itu karena tidak ada lagi penanggung jawab Islamic Solidarity Games (ISG) di Riau. Sebelumnya, Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF) juga menyarankan ISG digelar di Jakarta,” ujar Roy Suryo, Menteri Pemuda dan Olahraga.
Roy mengatakan, dirinya tidak mencampuri urusan hukum Rusli. Namun, penahanan oleh KPK itu seolah menjadi salah satu rangkaian peristiwa yang mengharuskan ISG digelar di Jakarta.
Pada Minggu (9/6) di Jeddah, Arab Saudi, tiga perwakilan Kemenpora berdiskusi dengan Sekretaris Jenderal ISSF Faisal A Al Nassr. ISSF merekomendasikan ISG digelar di ibu kota Indonesia, DKI Jakarta, pada 22 September sampai 1 Oktober 2013.
Hari Senin (10/6), Kemenpora sudah rapat dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggelar ISG. Langkah Kemenpora dimantapkan dengan pengiriman surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberitahukan soal rencana pemindahan ISG dan permohonan penerbitan keputusan presiden (keppres) sebagai dasar hukumnya, Kamis (13/6).
Pada Jumat (14/6), Rusli Zainal ditahan di Jakarta.
”Seperti ada garis tangan atau petunjuk dari Tuhan, ISG memang harus digelar di Jakarta. Semua perkembangan terjadi secara berurutan dan saling memperkuat,” ujar Roy.
Roy mengatakan, dengan adanya kepastian itu, panitia ISG dapat berkonsentrasi menggelar ajang besar itu hanya di Jakarta. Semua sumber daya harus dimanfaatkan agar ISG dapat terselenggara dengan baik.
Roy meminta kerja sama Pemprov DKI Jakarta untuk membantu berbagai hal yang diperlukan panitia ISG sebelum dan selama penyelenggaraan ISG. Roy juga berharap keppres dapat segera terbit.