Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi-lagi, Kuncinya Ketegasan SBY

Kompas.com - 14/06/2013, 11:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional Teguh Juwarno menilai, perlu ketegasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meredam gejolak di internal koalisi, menyusul sikap Partai Keadilan Sejahtera yang menyatakan menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Pilihan sikap PKS ini berseberangan dengan kesepakatan koalisi.

Menurut Teguh, ada atau tidaknya PKS dalam koalisi tak akan memberi pengaruh banyak di dalam pemerintahan.

"Yang pasti, publik lagi-lagi akan menilai seberapa batas kesabaran SBY terhadap PKS yang terang-terangan mbalelo terhadap sikap koalisi," kata Teguh saat dihubungi pada Jumat (14/6/2013).

Teguh mengungkapkan, dari sinyal yang diberikan, Presiden SBY sepertinya sudah kehilangan kesabaran terhadap PKS. Menurutnya, hal itu terlihat dari tidak diundangnya PKS dalam dua rapat Sekretariat Gabungan yang membahas kenaikan harga BBM. 

Meski tak "dianggap", PKS tetap bertahan di koalisi. Teguh menilai, hal ini merupakan siasat agar SBY mendepak PKS dan tercipta kesan terzalimi.

"Ya mereka (PKS) akan ngotot agar ditendang, biar kesan dizaliminya lebih dramatis," ujarnya.

Namun, lanjut Teguh, PKS harus rela jika ada menteri asal PKS yang dicopot dari kabinet. "Kalau kesabaran sudah habis kan tidak perlu didorong-dorong. Soal penggantian menteri kan konsekuensi logis dari koalisi," kata Teguh.

Seperti diketahui, PKS telah mengambil sikap resminya dengan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan tetap bertahan di koalisi. Keputusan itu diambil setelah rapat digelar oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) selaku badan pekerja harian Majelis Syuro PKS. Dari dalam koalisi, desakan untuk mendepak PKS terus bergulir. Akan tetapi, belum ada langkah konkret terkait hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

    Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com