Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Awal Luthfi Aktif Melobi

Kompas.com - 24/05/2013, 02:26 WIB

Jakarta, Kompas - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq sejak awal aktif melobi Menteri Pertanian Suswono agar menambah kuota impor daging sapi bagi PT Indoguna Utama. Luthfi adalah orang pertama yang ditelepon Ahmad Fathanah setelah menerima suap Rp 1 miliar dari PT Indoguna, 29 Januari 2013.

Fathanah menelepon Luthfi pukul 17.46. Dalam percakapan telepon yang diperdengarkan di persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, kepada Luthfi, Fathanah mengatakan ada sesuatu yang sangat menguntuntungkan. Beberapa jam setelah telepon Fathanah, Luthfi menelepon pengacara Fathanah, A Rozi. Percakapan Luthfi dengan Rozi dilakukan pukul 21.50.

Kepada penyidik, Luthfi mengakui, maksud komunikasinya dengan Rozi untuk minta tolong agar berkomunikasi dengan Elda Devianne Adiningrat dan Direktur Utama PT Indoguna Maria Elisabeth Liman untuk memperbarui data kebutuhan lapangan akan daging sapi yang diperlukan Suwarso, orang dekat Menteri Pertanian Suswono. Data ini untuk pembanding data Kementerian Pertanian yang dijadikan landasan kebijakan penentuan kuota impor.

Jauh sebelum penangkapan Komisi Pemberantasan Korupsi akhir Januari, Luthfi juga beberapa kali bertemu Elisabeth. Dalam pertemuan di Medan, 11 Januari 2013, Luthfi akhirnya mempertemukan Elisabeth dengan Suswono di kamar tempatnya menginap di Hotel Aryaduta.

KPK kini terus mendalami siapa saja yang ikut membantu Luthfi mengupayakan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna. Kamis (23/5), KPK kembali menjadwalkan pemeriksaan sekretaris Luthfi di DPP PKS, Ahmad Zaky. Zaky, yang datang ke KPK pada pemeriksaan hari Rabu, kemarin mangkir.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, pemeriksaan Zaky hari Rabu batal karena pada saat bersamaan dia dipanggil bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta. ”Jadi, penyidik meminta dia untuk bersaksi dulu di Pengadilan Tipikor dan menjadwalkan pemeriksaan ulang pada hari Kamis, tapi malah sekarang juga tidak hadir,” kata Johan.

Informasi dari KPK menyebutkan, Zaky adalah orang yang berperan menyembunyikan mobil-mobil mewah terkait dengan sangkaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terhadap Luthfi. KPK saat ini telah menyita sejumlah mobil terkait TPPU Luthfi, yakni VW Carravelle, Mazda CX9, Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner, Nissan Navara, dan Toyota Alphard.

Pengacara Luthfi, Zainuddin Paru, sempat mengatakan, tidak semua mobil mewah yang disita KPK adalah milik Luthfi. Menurut Zainuddin, sebagian adalah mobil milik DPP PKS yang kepemilikannya diatasnamakan kader.

Aliran ke 40 perempuan

Di Surabaya, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf belum menemukan aliran dana Fathanah ke partai politik atau kementerian. ”Semua aliran dana Fathanah yang mencurigakan sudah kami kirim kepada penegak hukum (KPK). Tidak ada yang ke partai, tapi ke oknum yang banyak,” kata Yusuf.

Yusuf menambahkan, ada sekitar 40 perempuan yang turut mendapatkan aliran dana dari Fathanah. (BIL/ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com