Tim Membuka Akses

Timika, Kompas - Pada hari keempat, Jumat (17/5), tim penyelamatan PT Freeport Indonesia berhasil membuka dua akses masuk untuk menuju lokasi ruang pelatihan bawah tanah yang runtuh. Akses itu dapat digunakan untuk masuknya alat berat dalam membantu mempercepat proses evakuasi korban yang hingga kini masih terjebak.

PT Freeport Indonesia mengerahkan 60 tenaga ahli penyelamat untuk membantu proses tersebut. Tim itu bekerja dengan sangat teliti untuk menemukan 23 pekerja yang masih terjebak di reruntuhan. ”Fokus utama kami mengevakuasi rekan-rekan kami yang masih terperangkap,” ujar Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto.

Setelah upaya penyelamatan dan pemulihan selesai, tambahnya, pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh guna mencari penyebab runtuhnya atap ruang bawah tanah area Big Gossan. Hingga hari keempat proses evakuasi, operasi perusahaan tambang itu dihentikan. Namun, proses perawatan tambang tetap dilakukan.

Sementara itu, dalam kete- rangan pers yang dikeluarkan Jumat, Freeport Indonesia meralat jumlah pekerja yang terperangkap dalam ruang pelatihan itu. Sebelumnya disebutkan ada 39 pekerja terperangkap dalam reruntuhan itu. Jumlah tersebut kemudian diralat lagi menjadi 38 orang. Ada satu pekerja yang berhasil meloloskan diri tanpa luka saat kejadian pada Selasa (14/5) itu.

Hingga saat ini, 10 pekerja selamat dan 5 lainnya tewas. Freeport juga mengundang keluarga 23 pekerja yang masih terperangkap ke Tembagapura. Gubernur Papua Lukas Enembe menyempatkan diri menjenguk korban. Sebelum kembali ke Jayapura, Lukas berharap Freeport menjamin keselamatan pekerjanya.

Di Jakarta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengemukakan, pihaknya terus meneliti penyebab peristiwa tersebut. (JOS/EGI)