Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akan Tahan 10 Tersangka Teroris

Kompas.com - 13/05/2013, 14:44 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian Republik Indonesia akan segera melakukan penahanan terhadap sepuluh tersangka teroris yang ditangkap di Bandung, Batang, dan Kebumen, pekan lalu. Sementara, tujuh lainnya masih dalam tahap pemeriksaan.

“Sampai hari ini, sementara 10 positif akan dilakukan penahanan dan yang tersisa belum selesai pemeriksaan. Jadi, sudah cukup unsur untuk dilakukan penahanan dengan dugaan tindak pidana terorisme,” terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2013).

Boy mengungkapkan, untuk pemeriksaan terhadap tujuh orang lainnya, Polri memiliki waktu pemeriksaan 7x24 jam.

Rencananya, 10 orang tersangka akan ditahan di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Barat. 

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri meringkus 24 terduga teroris di sejumlah lokasi sejak Selasa (7/5/2013) hingga Jumat (10/5/2013). Sebanyak tujuh diantaranya tewas ditembak.

Pertama, Densus 88 meringkus lima terduga teroris di kawasan Jakarta dan Tangerang Selatan. Mereka adalah Faisal alias Boim, Endang, Agung, Agus widharto, dan Iman.

Kemudian, di Bandung, Jawa Barat, Densus 88 meringkus lima terduga teroris. Mereka adalah William Maksum alias Acum alias Dadan, Haris Fauzi alias Jablud, Budi alias Angga (meninggal dunia), Junet alias Encek (meninggal dunia), dan Sarame (meninggal dunia).

Di Batang, Kendal, Jawa Tengah, tiga terduga teroris ditangkap yakni Abu Roban alias Untung alias Bambang Nangka (meninggal dunia) dan Puryanto, dan Iwan.

Di Kebumen, ditangkap Farel, Wagiono, Slamet, Budi, Bastari (meninggal dunia), Toni (meninggal dunia), dan Bayu alias Ucup (meninggal dunia). Terakhir, penangkapan di Lampung terhadap Solihin alias Abdul Latif alias Dino alias Wawan, Muhammad Ali alias Andika alias Dika alias Dwi Putra, Mahardika, dan Dedy Rofaizal alias Faisal alias Jaka.

Keterlibatan mereka yakni ikut mengumpulkan dana untuk aksi teror. Mereka telah beraksi merampok Bank BRI Batang, BRI Grobokan, BRI lampung, BRI Bandung, toko emas di Tambora, Jakarta Barat, kantor pos dan giro Bandung, serta percobaan pembakaran Pasar Glodok, Jakarta Pusat. Total hasil rampokan mereka di Bank BRI Batang, Grobokan, dan Lampung mencapai Rp 1,8 miliar.

Uang itu diduga telah digunakan untuk membeli bahan peledak, operasional dalam merencanakan aksi teror, dan melakukan pelatihan teror. Selain itu juga diduga telah digunakan untuk mendanai aksi teror di Poso. Kelompok pimpinan Abu Roban ini juga diketahui terkait DPO teroris Santoso dan Autat Rawa, serta Abu Omar, pemasok senjata api dari Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com