Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedikit-sedikit, Mengaku Orang Dekat Jokowi...

Kompas.com - 01/05/2013, 02:55 WIB

Belakangan ini, lurah dan camat se-DKI Jakarta banyak yang merasa tertekan. Mereka sering menghadapi warga yang mengaku-aku sebagai orang dekat Gubernur DKI Joko Widodo.

”Tolong Bapak jangan mempersulit. Kami bisa laporkan Bapak ke Jokowi,” kata Lurah Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Chairil Anwar, Selasa (30/4), di Balai Agung, Balaikota Jakarta, menirukan ancaman warga.

Keluhan Anwar langsung ditanggapi riuh seluruh lurah dan camat yang hadir di Balai Agung. Puluhan orang pun serentak mengatakan, ”Betul....” Mereka mengalami hal sama.

Tekanan seperti itu muncul terutama setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggulirkan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Anwar mengaku awalnya sempat khawatir. Dia tidak mau kariernya kandas karena dianggap mempersulit warga, misalnya, dalam pengurusan kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat menjadi peserta KJS ataupun KJP.

Namun, setelah bertanya kepada sesama lurah, dia yakin ancaman itu merupakan gertak sambal. Pasalnya, fenomena serupa terjadi di banyak tempat.

Ada juga warga yang mengaku-aku sebagai tim khusus yang memiliki hubungan erat dengan lingkaran dalam Gubernur DKI.

”Saya lama-lama risih. Jangankan tim khusus, timnya SBY pun saya tidak takut. Silakan datang,” katanya.

Keluhan serupa disampaikan Lurah Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Giyanto. Dia jengkel, sekarang ini, sedikit-sedikit orang mengaku sebagai orangnya Jokowi.

Menurut Giyanto, tidak semua lurah tahan menghadapi tekanan seperti itu.

Berhati-hati

Tekanan lebih berat dirasakan Camat Koja, Jakarta Utara, Dedy Tamizi. Dia harus berhadapan dengan puluhan ribu orang yang baru mendapatkan KTP, sebagaimana terjadi di Tanah Merah. Sebagian besar dari mereka itu meminta bisa menjadi peserta KJS ataupun KJP. Padahal, salah satu syarat peserta KJS adalah sudah memegang KTP tiga tahun lebih.

”Saya minta petunjuk bagaimana menghadapi kasus seperti ini. Persoalan ini tidak mudah. Menurut aturan jelas belum bisa, tetapi bagaimana menyampaikan kepada puluhan ribu orang,” kata Dedy.

Anggit Nugroho, penasihat pribadi Gubernur DKI, mengaku dia juga sering menerima laporan tersebut. Dia meminta siapa saja yang bertemu dengan orang yang mengatasnamakan orang dekat gubernur agar berhati-hati. Bisa jadi mereka itu hanya mengaku-aku agar dapat fasilitas pelayanan. ”Saran saya, jangan gampang melayani mereka. Periksa benar-benar,” katanya. (Andi Riza Hidayat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com