Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Tugaskan Dua Menterinya "Nyaleg"

Kompas.com - 24/04/2013, 23:55 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua menteri dari Partai Keadilan Sejahtera, yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring serta Menteri Pertanian Suswono, diajukan sebagai calon anggota legislatif, masing-masing di Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 1 (Medan dan sekitarnya) dan Jateng 10 (Pekalongan dan sekitarnya).

Keputusan itu diambil berdasarkan aspirasi dari masyarakat di daerah pemilihan, usulan kader, dan disetujui pengurus partai. "Keduanya bukan mencalonkan diri untuk kepentingan pribadi, tetapi memenuhi tugas partai yang mencalonkan kedua tokoh itu. Kebetulan saja mereka menteri. Kalaulah bukan menteri, kedua nama itu juga akan diajukan sebagai caleg," kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR RI Hidayat Nur Wahid, di Jakarta, Rabu (24/4/2013).

Hidayat mengungkapkan, sebagai caleg, Tifatul Sembiring dan Suswono akan berkampanye secara tertutup di luar hari kerja, yaitu Sabtu dan Minggu. Ketika nanti masuk kampanye terbuka, keduanya akan resmi minta izin cuti untuk kampanye dari presiden.

Hidayat memahami adanya kekhawatiran dari sebagian masyarakat bahwa menteri yang menjadi caleg alias nyaleg akan rentan memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye memenangi pemilu legislatif. Untuk mencegah itu, PKS mengontrol kedua menteri itu agar benar-benar disiplin, tidak mendomplengkan kepentingan caleg pada fasilitas negara, seperti transportasi, protokoler, atau anggaran kementerian.

Para pejabat di daerah diharapkan juga tidak membuka peluang penggunaan fasilitas negara untuk menyambut menteri yang menjadi caleg saat berkampanye. "Kami siap diawasi agar tidak terjadi pendomplengan kegiatan menteri dengan kegiatan partai atau caleg. Menteri yang menjadi caleg harus bisa memilah dan memilih untuk membedakan saat bertugas sebagai menteri dan sebagai pribadi caleg partai," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com