Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Layangkan Surat Protes ke Panglima TNI

Kompas.com - 22/04/2013, 17:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan melayangkan surat protes kepada Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono terkait dengan kericuhan yang dilakukan anggota Yon Zikon 13 di kantor DPP PDI Perjuangan pada Sabtu (20/4/2013) malam. PDI Perjuangan meminta agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi di markas partai politik mana pun.

"DPP PDI Perjuangan akan menyampaikan sikap resmi ke Panglima TNI dan menyampaikan protes, dan sesegera mungkin melakukan pembenahan internal," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2013).

Peristiwa pengeroyokan yang terjadi di markas PDI Perjuangan itu, diakui Basarah, juga harus menjadi titik balik pembenahan disiplin anggota di asrama TNI. "Kami meminta agar anggota di kesatuan tidak mudah tersulut emosi dan menunjukkan kekuatan fisiknya, apalagi mengancam masyarakat sipil atau mengancam kantor parpol yang merupakan simbol demokrasi," imbuh Basarah.

Ia pun berharap agar peristiwa itu merupakan yang terakhir kalinya terjadi. Basarah prihatin aksi main hakim sendiri yang dilakukan anggota TNI terjadi di saat peristiwa kekerasan yang melibatkan oknum TNI belum usai, seperti pembunuhan di LP Cebongan hingga penyerangan Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU).

"Sabtu kemarin adalah bentuk lain peristiwa di beberapa tempat. Ini perilaku oknum TNI berjiwa muda dan emosional, kalau perilaku oknum TNI ini merata di seluruh Indonesia, maka ancaman kekerasaan ini mengganggu ketentraman masyarakat," imbuhnya.

Sebelumnya, terjadi perkelahian antara Prada Puguh, anggota Yon Zikon 13 TNI Angkatan Darat, dengan seorang remaja pengemudi motor pada Sabtu (20/4/2013) malam di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Prada Puguh saat itu tidak terima karena sepeda motornya disenggol remaja itu. Prada Puguh pun naik pitam, tetapi sang remaja yang diketahui identitasnya justru kabur masuk ke dalam kantor PDI-P yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Prada Puguh kemudian memanggil teman-temannya dari Yon Zikon 13 dan mengejar remaja itu. Petugas keamanan PDI-P sempat berusaha melerai, tetapi akhirnya menjadi korban salah sasaran. Polisi Militer TNI Angkatan Darat sudah mengamankan 10 orang anggota Yon Zikon 13.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com