Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Militer Periksa 10 Anggota Yon Zikon 13

Kompas.com - 21/04/2013, 08:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 10 orang anggota Yon Zikon 13 Angkatan Darat kini tengah menjalani pemeriksaan dengan Polisi Militer. Hal ini menyusul peristiwa perkelahian yang terjadi di kantor PDI-Perjuangan pada Sabtu (20/4/2013) malam.

"Sudah ada 10 orang yang diamankan oleh POM semalam. Awalnya dua orang diamankan oleh PDI-P, tapi akhirnya sudah diserahkan ke kami dan masih diperiksa," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Rukman Ahmad saat dihubungi, Minggu (21/4/2013) pagi.

Rukman kembali menegaskan, tak ada anggota TNI AD yang melakukan penyerangan terhadap kantor PDI-Perjuangan. Yang terjadi adalah perkelahian antara anggota TNI dan warga yang kebetulan berada di sekitar kantor partai itu. Aparat keamanan PDI-P berusaha melerai perkelahian itu, termasuk salah seorang ajudan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. Namun, yang bersangkutan malah terluka akibat sangkur.

Rukman mengaku belum mengetahui informasi korban yang jatuh dari pihak PDI-P. Namun, ia menilai jika ada, mereka sebenarnya hanya korban salah sasaran. "Yang jelas tindakan mereka adalah pelanggaran. TNI itu dididik untuk membantu rakyat, bukannya justru berkelahi," ucap Rukman.

Ia memastikan seluruh anggota Yon Zikon 13 itu akan mendapatkan hukuman yang setimpal akibat perbuatannya.

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristianto juga membantah adanya penyerangan terhadap kantor DPP PDI-P yang berlokasi di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu malam. Hasto mengatakan, peristiwa sebenarnya yang terjadi adalah perselisihan akibat senggolan motor antara anggota TNI dan seorang pelajar.

"Tadi ada motor yang bersenggolan. Ternyata salah satu di antaranya melibatkan suatu oknum Batalion Yon Zikon di situ. Terjadi pertengkaran atas kecelakaan tersebut," kata Hasto.

Hasto mengatakan, pelajar yang berselisih dengan anggota TNI itu kemudian berlari dan masuk di kantor DPP PDI-P yang tak jauh dari lokasi. Pratu Puguh pun mengejarnya hingga ke halaman kantor DPP PDI-P. Melihat hal ini, satgas dari PDI-P berusaha melerainya.

Namun, ketegangan justru muncul setelahnya. Anggota TNI tersebut kemudian menghubungi teman-temannya dari Markas Yon Zikon yang berlokasi di Srengseng Sawah. Tak lama berselang, 11 prajurit Yon Zikon mendatangi kantor DPP PDI-P untuk membantu rekannya.

Salah satu petugas satgas PDI-P kemudian sempat mengalami aksi pemukulan. "Yang kami sesalkan adalah mereka masuk ke kantor PDI-P dan mengambil aksi sepihak terhadap korban dalam kecelakaan tersebut," ujar Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com