Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Kunci Jawaban UN, Tiga Pelajar SMK Diperiksa

Kompas.com - 17/04/2013, 19:26 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Tiga pelajar SMK 45 di kota Magelang, Jawa Tengah kedapatan menawarkan sekaligus menjual soal-soal ujian nasional (UN) berikut kunci jawabannya. Mereka adalah Dani (21), Maksum (18) dan Surya (18), masing-masing duduk di kelas XII. 

Kapolres Magelang Kota, AKBP Joko Pitoyo melalui Kapolsek Magelang Utara, Kompol Diah Wuryaning Hapsari menjelaskan, ketiga pelajar itu sudah dimintai keterangan sebagai saksi, Selasa (16/4/2013). Namun demikian, pihaknya memberikan toleransi kepada mereka untuk tetap mengikuti ujian hingga hari terakhir UN, Kamis (18/4/2013).

"Mereka akan kita periksa lagi untuk pendalaman lebih lanjut setelah UN selesai," terang Diah ditemui di Mapolsek Magelang Utara, Rabu (17/4/2013).

Berdasarkan keterangan mereka, Diah menceritakan, kasus itu bermula saat Dani iseng menawarkan kunci jawaban soal-soal UN 2013 kepada siswa-siswa kelas XII di SMK 45, SMK Muhammadiyah Salam dan salah satu SMK di Mungkid.

Kepada Maksum dan Surya, Dani mengaku mendapat bocoran itu dari seseorang di Semarang. Untuk satu bandel soal dan jawaban UN, ia menawarkan dengan harga Rp 7 juta. Karena tertarik, banyak siswa dari SMK Muhammadiyah Salam dan SMK Mungkid yang membeli.

"Dari SMK Muhammadiyah Salam ia mendapat Rp 2,1 juta dan dari SMK Mungkid Rp 3 juta sehingga total uang yang diterima sebanyak Rp 5 juta. Sedangkan penerima uang itu atau pengepulnya adalah Adri," sebut Diah.

Peristiwa ini terungkap ketika sampai tanggal 16 April 2013, soal dan kunci jawaban UN yang dijanjikan Dani tidak kunjung datang. Siswa dari SMK Muhammadiyah Salam dan SMK Mungkid yang sudah terlanjur membayar kemudian menagih pada Dani. Namun saat ditagih, yang bersangkutan tidak bisa berkutik.

"Semula pelajar tersebut mengelak tidak mengakui, namun setelah didesak akhirnya mau mengakuinya," kata Diah.

Petugas sendiri mengetahui adanya peristiwa ini dari informasi yang diberikan masyarakat. "Semula informasi yang masuk ke kita adalah ada tawuran di SMK 45, setelah didatangi ternyata tidak ada. Namun dari situ kita tahu ada peristiwa ini," ungkap Diah.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Adri yang bertugas mengumpulkan uang minta dikembalikan. Akhirnya hanya terkumpul Rp 3,3 juta yang berhasil dikembalikan. Sedang sisanya, Rp 1,8 belum bisa dipertanggungjawabkan.

"Kami belum bisa memutuskan pasal berapa yang akan dijatuhkan kepada tiga siswa SMK 45 tersebut. Apakah perbuatan mereka termasuk penipuan atau penggelapan, kita masih akan lakukan penyelidikan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com