Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiriman dari Negara Ini, Barang Akan Diperiksa Ekstra

Kompas.com - 12/04/2013, 03:30 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bea dan Cukai mengaku ada pengawasan ekstra untuk kiriman barang yang berasal dari empat negara. Keempat negara tersebut adalah Malaysia, Thailand, Belanda, dan India.

"Keempat negara itu biasanya menjadi perhatian khusus Bea Cukai karena disinyalir sebagai (negara asal) pemasok narkoba," kata  Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea dan Cukai Kantor Wilayah Jakarta, Hatta Wardana, di Kantor Bea dan Cukai Wilayah Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2013). Negara-negara itu kerap kedapatan menjadi jalur pengiriman atau bahkan asal kiriman barang haram.

Prosedur Bea Cukai, bila ada kiriman mencurigakan, akan dilakukan pembongkaran. Hatta menjelaskan, semua barang yang masuk ke Indonesia tidak luput dari pemeriksaan dengan menggunakan sinar X. Akan tetapi, khusus untuk barang yang datang dari keempat negara itu, ada pemeriksaan lanjutan berupa pembukaan kemasan.

Sebelumnya, pada 4 April 2013, Bea dan Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan 757 gram sabu yang dikirim dari Malaysia dengan menggunakan empat buah kompresor. Selain itu, pada 27 Februari 2013, kantor pos di Pasar Baru berhasil menemukan 115 butir ekstasi yang disimpan di dalam sebuah frame foto yang berasal dari Belanda.

Kedua barang tersebut ditaksir bernilai Rp 1,5 miliar. "Biasanya, para sindikat narkoba selalu mengincar kaum hawa untuk memuluskan aksinya. Modusnya adalah dengan menjalin pertemanan melalui BlackBerry Messenger (BBM) ataupun Facebook," terang Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com