JAKARTA, KOMPAS.com — Ibadah pun kini dinilai punya motif politik, bahkan seolah menjadi tren baru. Salah satunya adalah umrah, tetapi berbalut doa-doa politik.
"Sekarang ini ada tren, politisi melakukan umrah, tapi umrah politik, yang diselingi doa-doa politik," kata politisi senior Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, di Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Kamis (4/4/2013). Dia mengaku tak ingin meniru atau mengikuti tren ini.
Dengan nada berseloroh, Priyo pun mengatakan "umrah politik" ini pertama kali dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Awalnya oleh Pak SBY dan diikuti oleh Mahfud MD," kata dia.
Namun, Priyo mengatakan apa yang dilakukan SBY, Mahfud MD, atau siapa pun itu tidaklah salah. "Itu tidak salah karena mengadu kepada Allah SWT. Tapi, saya nggak mau ikut-ikutanlah. Ibadah ya ibadah," kata Priyo tersenyum.
Presiden melakukan umrah pada awal Februari 2013. Dalam rangkaian ibadah itu, SBY sempat mengirimkan pesan singkat yang ditujukan pada jajaran Partai Demokrat di Indonesia. Demokrat memang tengah dilanda keresahan setelah hasil survei menunjukkan elektabilitas partai yang semakin menurun.
Dalam pesan singkat yang dikirimkan pada Selasa (5/2/2013), SBY meminta para pengurus Demokrat untuk berdoa memohon petunjuk Allah SWT. Mereka yang menerima pesan itu di antaranya para anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Sekretaris Dewan Kehormatan, Sekretaris Jenderal, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat. (Zul Sikumbang/Suryanto)
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.