Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akil Mochtar Siap Pimpin MK

Kompas.com - 03/04/2013, 11:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang calon kandidat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar mengaku siap memimpin MK jika mendapat kepercayaan dari delapan hakim konstitusi lainnya.

"Kalau mereka percaya kepada saya, kita siap saja melaksanakan kewajiban sebagai Ketua MK," kata Akil saat dihubungi, Rabu (3/4/2013).

Sementara itu, saat ditanya mengenai visi dan misi yang akan dilakukan jika terpilih menjadi Ketua MK selanjutnya, Akil masih enggan berkomentar.

"Nanti biasanya ada kalau mau voting. Tradisinya, masing-masing hakim menyampaikan pidato (visi dan misi) sekitar 5 menit," katanya.

Pada Rabu ini, sebanyak sembilan orang hakim konstitusi di Mahkamah Konstitusi akan bertarung memperebutkan posisi sebagai Ketua MK yang baru. Proses seleksi Ketua Mahkamah Konstitusi itu sendiri akan dilangsungkan pada  pukul 10.00 WIB secara tertutup di Gedung MK.

Selain Akil, delapan orang hakim lain yang akan bertarung menduduki posisi orang nomor satu di MK itu, yakni Ahmad Sodiki, M Alim, Hamdan Zoelfa, Maria Farida Indrati, Anwar Usman, Ahmad Fadhil dan Arief Hidayat. Arief Hidayat merupakan hakim kontitusi baru yang menggantikan posisi Mahfud MD yang telah habis masa jabatannya.

Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 8 Tahun 2011 tentang MK, proses pemilihan calon Ketua MK akan dilakukan secara tertutup melalui musyawarah mufakat. Dalam proses musyawarah tersebut, sedikitnya akan diikuti oleh tujuh dari sembilan hakim konstitusi yang ada.

Jika dalam proses musyawarah tertutup tidak dapat diambil keputusan bulat untuk menetapkan siapa Ketua MK yang baru, maka sesuai dengan peraturan yang ada proses pemilihan akan ditunda selama dua jam. Kemudian, proses pemilihan akan kembali dilaksanakan dengan cara voting terbuka, setelah sebelumnya para calon Ketua MK melakukan pidato selama kurang lebih lima menit untuk menyampaikan visi dan misi mereka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com