Jakarta, Kompas -
Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengakui, penangkapan Toto akan menguak keterlibatan pihak lain, termasuk mengungkap peran Dada dalam kasus ini. ”Sekarang saja, dengan yang sudah ditangkap, kami bisa mengembangkan kasus ini,” katanya di Jakarta, Selasa (2/4).
Dari informasi yang diperoleh
Dada diduga ingin mengamankan keterlibatannya dalam kasus korupsi dana bansos Pemkot Bandung yang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bandung. Terdakwa kasus korupsi dana bansos yang disidangkan merupakan pejabat level menengah di Pemkot Bandung, salah satunya adalah ajudan Dada.
Soal dugaan keterlibatan Dada, KPK telah mengantongi sejumlah bukti penting. Aliran arus kas yang keluar dari Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) telah dimiliki KPK.
Catatan aliran uang yang dimiliki Bendahara DPKAD Pupung bakal menguak keterlibatan sejumlah pejabat Pemkot Bandung. Pupung ikut ditangkap KPK bersama Kepala DPKAD Pemkot Bandung Hery Nurhayat. Namun, belakangan Pupung tak ditetapkan sebagai tersangka. Sementara Hery menyusul Setyabudi, Asep, dan Toto ditetapkan sebagai tersangka.
Menurut Zulkarnain, KPK masih mencari Toto yang sejak diumumkan sebagai tersangka belum diketahui keberadaannya. KPK belum mengungkapkan apa yang dilakukan terkait pencarian Toto karena menyangkut strategi penangkapan.
Juru Bicara KPK Johan Budi SP memastikan, Toto masih berada di Indonesia. ”Kemungkinan besar yang bersangkutan masih di Indonesia,” ujar Johan.
Kantor Imigrasi Bandung menarik paspor atas nama Dada Ro- sada sebagai bagian dari pencegahan ke luar negeri.