Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Imbau Toto Hutagalung Menyerahkan Diri

Kompas.com - 01/04/2013, 13:03 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi mengimbau Ketua Gasibu Pajajaran Toto Hutagalung untuk menyerahkan diri. Toto yang menjadi tersangka kasus dugaan pemberian hadiah kepada hakim Setyabudi Tejocahyono itu masih dalam pengejaran KPK.

“TH (Toto Hutagalung) sedang dicari terus tapi kami mengimbau kalau dia bersembunyi akan menyulitkan dirinya juga,” kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Jakarta, Senin (1/4/2013).

Menurut Bambang, proses pemeriksaan kasus ini terus berjalan meskipun Toto masih dikejar. Ada hal-hal menarik yang ditemukan penyidik dari proses pemeriksaan selama ini. Namun, Bambang belum mau mengungkapkan temuan menarik KPK tersebut.

“Ada hal-hal menarik yang belum bisa diungkapkan sekarang,” ujarnya.

Kasus pemberian hadiah kepada hakim Setyabudi ini berawal dari operasi tangkap tangan KPK di Pengadilan Negeri Bandung dan di kantor Pemerintah Kota Bandung. Dari operasi tangkap tangan di PN Bandung, KPK meringkus hakim Setyabudi dan Asep Triana yang diduga sebagai perantara pemberian uang. Adapun dari Pemkot Bandung, KPK mengamankan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung, Herry Nurhayat, dan Bendahara Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung, Pupung.

Saat operasi tangkap tangan, penyidik KPK kehilangan jejak Toto. Pemilik CV Jodam itu disebut-sebut sebagai orang kepercayaan Wali Kota Bandung, Dada Rosada. Dari hasil pemeriksaan terhadap para tertangkap tangan, KPK menetapkan empat tersangka, yakni Toto, Setyabudi, Herry, dan Asep. Keempatnya diduga terlibat kasus pemberian/penerimaan hadiah terkait kepengurusan perkara korupsi bantuan sosial di Pemerintah Kota Bandung.

Terkait penyidikan kasus ini, KPK sudah mencegah Dada Rosada bepergian ke luar negeri. KPK juga sudah mencegah Toto begitu dia ditetapkan sebagai tersangka. Mengenai dugaan keterlibatan Dada, Bambang mengatakan bahwa Wali Kota Bandung itu masih berstatus saksi.

“Sampai sekarang Dada masih saksi cuma sudah dicegah,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

    Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

    Nasional
    Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

    Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

    Nasional
    Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

    Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

    Nasional
    Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

    Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

    Nasional
    745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

    745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

    Nasional
    Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

    Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

    Nasional
    Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

    Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

    Nasional
    Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

    Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

    Nasional
    Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

    Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

    Nasional
    Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

    Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

    Nasional
    Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

    Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

    Nasional
    Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

    Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

    Nasional
    Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

    Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

    Nasional
    PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

    PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

    Nasional
    Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

    Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com