Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendesak Perbankan Salurkan KPR untuk Pekerja Informal

Kompas.com - 26/03/2013, 15:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengharapkan perbankan tetap menyalurkan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) untuk para pekerja di sektor informal. Penyaluran kredit ini bisa dilakukan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Masih banyak jumlah buruh yang mesti didorong untuk punya rumah, jumlahnya masih sangat besar" ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Sri Hartoyo, di acara Diskusi Menggagas Penyaluran KPR di Sektor Informal, di Jakarta, Selasa (26/3/2013).

Sri menuturkan, dari sekitar 34 juta pekerja informal di Indonesia, terdapat 14,8 juta buruh. Sebanyak 3,7 juta buruh yang dibayar tetap, 5,5 juta buruh sektor pertanian, dan 5,6.juta buruh non pertanian. Lalu sisanya 19,4 juta orang adalah pekerja mandiri.

Dari banyaknya jumlah tersebut, lanjut Sri, pemerintah mengharapkan bank-bank bisa mendorong KPR bagi masyarakat pekerja informal tersebut. Sejauh ini, pintu penyaluran KPR untuk kebutuhan tersebut bisa melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Sebaiknya cicilan KPR ini bisa diberikan secara mingguan, bahkan harian," ujar Sri.

Sri menambahkan, program FLPP saat ini memiliki porsi pembiayaan sebanyak 70 persen dari pemerintah dan 30 persen dari perbankan. Bisa dimungkinkan, porsi pemerintah diperbesar karena tahun ini dana FLPP dikucurkan untuk 121.000 unit.

"Dana yang dialokasikan pemerintah untuk membangun rumah FLPP sebesar Rp 7,1 triliun," ujarnya.

Ihwal hal tersebut, Direktur Bank Tabungan Negara, Mansyur S Nasution, menyatakan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tahun ini akan ikut mensukseskan program pengadaan rumah sederhana tapak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). BTN menargetkan pengadaan hingga 120 ribu unit.

Mansyur mengatakan, program MBR termasuk pengadaan rumah murah bagi pekerja informal atau berpenghasilan tidak tetap.

"BTN mendukung adanya pembiayaan properti atau KPR (kredit pemilikan rumah) di sektor informal," kata Mansyur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sragen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sragen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
373 Rumah di Karawang Green Village 3 Telah Dihuni Konsumen

373 Rumah di Karawang Green Village 3 Telah Dihuni Konsumen

Perumahan
Hunian Ramah Anak Kini Hadir di Karawang, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan

Hunian Ramah Anak Kini Hadir di Karawang, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Semarang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Semarang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyumas: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyumas: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magelang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magelang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukoharjo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com