Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Pramono Edhie "Nyapres" Setelah Pensiun?

Kompas.com - 21/03/2013, 19:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo masuk dalam bursa calon presiden 2014. Ia disebut-sebut akan menggunakan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik untuk bisa mencalonkan diri pada Pemilu 2014. Pencalonan ini dianggap tepat seiring Pramono yang memasuki masa pensiun pada 5 Mei 2013. Lalu, apakah Pramono bersedia mengikuti bursa capres 2014?

"Jadi, kalau ditanya apakah saya siap, ya, tanya saja yang milih. Ada enggak yang milih? Karena kalau bilang siap, tapi enggak ada yang milih, nanti bagaimana? Lalu, nanti mau pakai kereta yang mana, kalau tidak ada keretanya bagaimana itu?" kata Pramono di Mabes AD, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2013). Dia menuturkan, untuk menjadi calon presiden, ada aturan yang berlaku.

Pramono meminta media memberikan kriteria calon presiden agar rakyat tak bingung memilih. "Buatlah kriteria-kriterianya yang pantas sehingga masyarakat jangan memilih kucing dalam karung. Apa mudah jadi presiden? Enggak mudah," katanya.

Setelah pensiun, Pramono mengaku ingin lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Selama menjabat KSAD, ia menyadari lebih banyak waktu untuk tugas negara yang tak bisa ditinggalkan. "Jadi, saya ingin menata keluarga karena kadang-kadang apa yang ingin kita lakukan, tapi tidak berkesempatan. Kebetulan saya waktunya padat. Tidak mungkin saya tinggal tugas kenegaraan dan kemiliteran saya," terangnya.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhonny Allen sebelumnya mengatakan, Pramono layak menjadi capres lantaran rekam jejaknya selama di TNI cukup baik. "Pramono Edhie memang salah satu yang kami perspektifkan sebagai capres," kata Jhonny di Kompleks Parlemen, Kamis (21/3/2013).

Adik ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga sempat diusulkan oleh beberapa politisi Demokrat untuk menjadi calon ketua umum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum. Namun, menurut Pramono, hal itu tidak akan terjadi sebab dia masih menjabat sebagai KSAD hingga 5 Mei 2013. Sementara KLB dijadwalkan berlangsung di Bali pada 30-31 Maret 2013.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com