Bulan depan, Partai Demokrat sudah harus menyerahkan daftar calon anggota legislatif kepada Komisi
Sempat dibicarakan bahwa Demokrat akan menerapkan opsi pelaksana tugas ketua umum yang ditunjuk Majelis Tinggi. Belakangan, opsi itu tidak terdengar lagi. Sejumlah anggota Dewan Pembina dan Majelis Tinggi menyatakan, Demokrat akan menggelar kongres luar biasa (KLB) untuk memilih ketua umum baru.
Demokrat tampaknya tak mau ambil risiko pelaksana tugas ketua umum mereka ditolak KPU. Kalaupun KPU menerimanya, opsi itu tetap memiliki risiko besar: Demokrat digugat karena keberadaan pelaksana tugas yang dinilai pihak tertentu tidak sesuai konstitusi partai.
Sampai saat ini, DPP Partai Demokrat belum mengumumkan kapan dan di mana KLB bakal digelar. Namun, berdasarkan informasi yang beredar, KLB akan diadakan di Bali, akhir bulan ini.
Melihat situasi yang melatarbelakangi, KLB mendatang rasanya memiliki atmosfer berbeda. Semangat berkompetisi setiap kubu untuk memenangkan jago mereka mungkin tidak sebesar dalam kongres sebelumnya.
Setiap kubu di Partai Demokrat paham betul bahwa KLB digelar dalam kondisi penuh ”keprihatinan”. Mereka sadar, elektabilitas partai anjlok dan mantan ketua umum mereka mundur gara-gara tersandung kasus korupsi. Situasi ini bukan bekal yang bagus untuk menghadapi Pemilu 2014. Gagal memperbaiki elektabilitas, Demokrat bisa menjadi pecundang tahun depan. From hero to zero.
Siapa pun mengerti, KLB mendatang harus mampu menjadi titik pijakan awal bagi Demokrat untuk memperbaiki soliditas. KLB mendatang tak boleh menghasilkan benih konflik baru.
Perlu diingat pula, KLB diadakan di tengah kondisi ”darurat militer”. Kepemimpinan Demokrat sedang diambil alih Majelis Tinggi dalam rangka mengembalikan elektabilitas partai ke angka yang menggembirakan. Majelis Tinggi dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono, jenderal purnawirawan lulusan Akabri 1973.
Dalam konteks itu, bisa
Koordinator Masyarakat
Pada prinsipnya, menurut
Siapakah sosok calon ketua umum itu? Dalam waktu kurang dari dua minggu, pertanyaan tersebut mungkin akan terjawab. Harapannya, Demokrat mampu mengatasi problem internalnya. (A Tomy Trinugroho)