Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ingin Menanam Lagi

Kompas.com - 16/03/2013, 03:37 WIB

Maumere, Kompas - Sebagian warga di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang mengungsi sejak akhir tahun lalu menyusul letusan Gunung Rokatenda di pulau tersebut, secara terbatas mulai mengolah kembali areal kebunnya yang ada di dekat pantai meskipun status Siaga di kawasan tersebut belum diturunkan.

Aktivitas pertanian mulai dilakukan, selain karena sebagian warga sudah terlalu lama tak mengolah lahan pertaniannya setelah menjadi pengungsi, ketersediaan pangan mereka juga semakin menipis. Jika tak segera mengolah lahan, mereka bisa terancam kelaparan.

Hal itu disampaikan Camat Palue Laurensius Regi seusai menengok rumahnya di Pulau Paluedi Sikka, Kamis (14/3). ”Sejak letusan Gunung Rokatenda pada Oktober tahun lalu, warga desa di Palue tak bisa lagi menanam, terutama dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung. Padahal, saat itu warga biasanya mulai menanam seperti jagung atau ubi kayu karena musim hujan. Namun, karena tak bisa tanam, kini warga ada yang berkebun di kawasan pantai,” ujarnya.

Sejak akhir tahun lalu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menetapkan Gunung Rokatenda berstatus Siaga karena aktivitasnya meningkat. Warga yang berjumlah 11.000 orang pun diungsikan ke Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, dan ke kawasan utara Kabupaten Ende, setelah terjadi letusan beberapa kali.

Bonefasius Lise (32), warga Dusun Koa, Desa Rokirole, Pulau Palue, yang juga baru menengok rumahnya, mengakui, kondisi rumah dan kebun miliknya tertutup abu vulkanik. ”Kebun tak dapat digarapi, pohon-pohon juga mati semua. Padahal, kami ingin bertanam lagi,” katanya.

Kepala Dusun Awa Male, Desa Nitunglea, Bartolomeus Pele mengharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten Sikka terhadap keinginan warganya yang akan mengolah kembali lahannya pasca-letusan agar tak selamanya jadi pengungsi. (SEM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com