Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eurico Guterres: Kenapa Cuma Kelompok Hercules yang Ditangkap?

Kompas.com - 10/03/2013, 21:23 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Tokoh pejuang Eks Timor Timur (Timtim) Eurico Guterres mempertanyakan soal penangkapan salah satu tokoh Timtim di Jakarta, Hercules Rozario Marshal. Menurutnya, penangkapan itu terkesan sedikit diskriminatif dan difokuskan untuk kelompok tertentu saja.

"Hercules dan anak buahnya yang ditangkap adalah murni pelanggaran hukum, tetapi memang menjadi pertanyaan publik, kenapa hanya Hercules dan kelompoknya saja yang ditangkap, padahal kelompok semacam itu banyak sekali di Jakarta," kata Eurico kepada Kompas.com, Minggu (10/3/2013) malam.

Tetapi sebagai warga negara Indonesia yang baik, kata Eurico, harus taat kepada hukum yang berlaku. Eurico juga menilai penangkapan Hercules tidak ada unsur politik.

"Penangkapan Hercules, saya tidak lihat ada mutan politik dan itu murni pelanggaran hukum," kata Eurico yang juga adalah ketua umum DPP Uni Timor Aswain (Untas).

Sebelumnya Eurico Guterres berencana ke Jakarta dalam rangka memberikan dukungan moril sekaligus menemui tokoh pemuda Timtim lainnya Hercules Rozario Marshal yang ditangkap polisi Jumat lalu.

"Saya akan ke Jakarta tanggal 13 Maret ini dan saya akan temui Hercules dan anak buahnya di Polda Metro Jaya untuk memberikan dukungan moril karena bagaimanapun kami pernah berjuang bersama untuk Indonesia Raya," kata Eurico.

Menurut Eurico setelah dirinya melihat perkara yang berbuntut pada penangkapan Hercules bersama anak buahnya, maka sebagai orang Timor yang pernah berjuang bersama- sama selama 13 tahun untuk membela dan mempertahankan merah putih agar tetap berkibar di Timtim demi keutuhan NKRI, dia merasa ikut prihatin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com