JAKARTA, KOMPAS.com - Akar persoalan yang memicu bentrok antara prajurit TNI dan polisi, adalah kesenjangan kewenangan dan kehidupan material antara anggota dua institusi negara itu. Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menyampaikan hal itu, Kamis (7/3/2013), menanggapi insiden pembakaran Markas Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
"Sekarang kewenangan keamanan dalam negeri ada di tangan Polri sendiri. Padahal dulu sewaktu masih dalam ABRI, kewenangan itu dilakukan bersama-sama antara TNI dan Polri," kata Bambang.
Dari sisi kehidupan materi, menurut Bambang, kesenjangan tampak nyata di kalangan bawah antara prajurit TNI dan polisi. Kondisi itu sangat berpotensi menimbulkan kecemburuan antara prajurit TNI dan polri. Manakala ada gesekan sedikit saja di antara anggota dua institusi keamanan itu, jika tidak diantisipasi dan disikapi dengan bijak, bentrok hampir sulit dihindari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.