JAKARTA, KOMPAS.com — Enam belas tahanan Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Kota Baturaja, Sumatera Selatan, melarikan diri ketika puluhan anggota TNI membakar kantor polisi tersebut, Kamis (7/3/2013).
"Ada beberapa tahanan yang lepas. Ada 16 orang. Sisanya sementara dititipkan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis.
Suhardi menambahkan, enam tahanan yang tersisa dititipkan di Koramil setempat, sementara aktivitas layanan masyarakat untuk sementara dilimpahkan ke polsek terdekat.
Seperti diberitakan, sekitar 90 anggota TNI mendatangi Polres OKU dengan mengendarai sepeda motor dan truk. Dengan seragam loreng hijau, mereka dilaporkan hendak mempertanyakan kasus tewasnya anggota TNI Januari lalu.
Namun, akhirnya massa membakar gedung Polres dan beberapa mobil polisi di lokasi. Oknum TNI tersebut juga datang membawa sangkur dan melukai empat anggota kepolisian itu. Suhardi menerangkan, hingga saat ini, tengah diselidiki siapa yang menggerakkan massa tersebut.
"Oknum TNI sudah ditarik oleh pimpinan dan mereka bergerak tanpa izin pimpinan," terang Suhardi.
Kejadian ini diduga buntut dari tewasnya anggota TNI Pratu Heru yang tertembak oleh anggota Polres OKU pada Januari lalu. Awalnya Heru diduga melakukan pelanggaran lalu lintas.
Anggota Satuan Lalu Lintas Polres OKU hendak menindaknya, Heru tidak menghiraukan, bahkan tetap melanjutkan perjalanan. Dalam pengejaran, Heru ditembak oleh Polantas tersebut.
"Rencananya akan unjuk rasa damai terkait temannya yang tertembak, tapi jadi tidak terkendali," ujar Suhardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.