Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BK Belum Temukan Pelanggaran Etika pada Kasus Gula RNI

Kompas.com - 27/02/2013, 07:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat masih belum menemukan adanya pelanggaran etika dalam kasus dugaan permintaan jatah 2.000 ton gula milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) oleh anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Demokrat Idris Sugeng. Pasalnya, bukti-bukti yang mendukung tuduhan itu dianggap kurang kuat.

Ketua BK M Prakosa mengatakan, pihaknya sudah melakukan konfrontasi antara Idris Sugeng dengan Direktur Utama PT RNI Ismed Hasa Putro. Hasilnya tidak ada unsur pemaksaan dalam permintaan gula itu karena akhirnya Idris membeli. "Pemaksaan tidak ada. Hanya menanyakan, tidak meminta, sehingga tidak ada yang meminta berkali-kali. Tidak ada lagi hal yang di luar kewajaran," ucap Prakosa di Gedung Kompleks Parlemen, Selasa (26/2/2013).

Namun, Prakosa mengatakan belum bisa memutuskan soal ada atau tidaknya pelanggaran etika dalam kasus ini. Keputusan BK akan diambil dua pekan mendatang. "Nanti, dua minggu ini nanti akan ada konsinering. Nanti ditentukan apakah ada indikasi terkait anggota Dewan, karena ini juga buktinya tidak kuat," imbuh Prakosa.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan yang pertama kali mengungkap kasus dugaan pemerasan anggota dewan kepada direksi BUMN pada tahun 2012 silam. Salah satu yang dilaporkan Dahlan yakni terkait dugaan pemerasan di PT RNI yang diketahuinya dari Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro.

Ismed mengaku memang ada anggota dewan yang meminta kepadanya gula 2.000 ton dengan dalih untuk dibagikan ke daerah pemilihan di Jawa Tengah. Permintaan itu akhirnya ditolak Ismed. Idris Sugeng akhirnya harus membeli gula 6 ton ke RNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com