Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Selidiki Daging Sapi

Kompas.com - 20/02/2013, 03:02 WIB

Enrekang, Kompas - Masih tingginya harga daging sapi pada pertengahan bulan Februari karena dua sebab. Pertama, kemungkinan stok daging ditahan para pedagang, atau sebab kedua, pasokan tidak mencukupi. Kedua faktor tersebut harus disikapi dengan cara berbeda.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan setelah meresmikan Pasar Cakke di Enrekang, Sulawesi Selatan, Selasa (19/2). ”Bapak Presiden meminta agar harga daging dikendalikan. Kami tengah menyelidiki apa penyebab utama. Kami menduga ada dua penyebab, yakni penahanan stok dan kekurangan pasokan,” kata Gita.

Gita mengatakan, jika penyebabnya adalah penahanan stok oleh pedagang, mereka harus diberi peringatan dan sanksi. Jika penyebabnya adalah faktor pasokan, solusinya adalah mendatangkan dari daerah sentra. ”Kalau sentra tidak mampu, maka solusinya adalah penambahan kuota impor. Usulan penambahan kuota akan disampaikan dalam rapat koordinasi,” kata Gita.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina, lonjakan harga daging terutama terjadi di wilayah Jabodetabek.

”Di kawasan timur harganya tidak semahal Jakarta, yakni Rp 65.000-Rp 70.000 per kilogram, sementara di Jakarta masih bertahan di level Rp 90.000 per kilogram,” ujarnya.

Sementara itu, di Jakarta, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, dengan tingkat harga daging sapi yang bagus, para peternak sapi di sejumlah daerah siap memasok daging sapi beku ke Jakarta rata-rata 10-15 ton per hari.

Mereka merupakan peternak program Sarjana Membangun Desa (SMD) dari Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, dan Lampung, dengan peternak binaannya yang tergabung dalam SMD Agribisnis Group. Harga daging yang mereka pasok berkisar Rp 80.000 hingga Rp 85.000 per kilogram.

Syukur juga mengatakan, saat ini di Ponorogo, Jawa Timur, ada perusahaan swasta yang sudah membangun rumah potong hewan modern, yang pada 3 Maret akan meluncurkan produksi perdana daging beku dengan kapasitas produksi 5 sampai 8 ton per hari. Juga memproduksi daging jenis CL sebanyak 0,5 ton per hari.

Pada Juli 2013, sebanyak 14 rumah potong hewan modern akan siap berproduksi. Rumah pemotongan tersebut tersebar di Mataram, Bima, Jember, Malang, dan beberapa kabupaten sentra produksi daging di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Perusahaan transportasi darat BUMN, PT Kereta Api Indonesia, juga siap mengangkut 800 ton daging sapi beku ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dari sentra produksi daging sapi di Jawa.

Hal yang sama dilakukan PT Merpati dan PT Pelni. Masalah kelancaran arus daging sapi dari sentra produsen ke konsumen menjadi perhatian serius pemerintah. (ENY/MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com