Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Langkah SBY, tetapi...

Kompas.com - 13/02/2013, 15:44 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ucu Asep Dani, menyatakan masih menunggu keputusan yang akan diambil Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat terkait langkah Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudoyono untuk menyelamatkan partai.

"Kalau kami, sebagai pengurus cabang, setuju saja dengan langkah Pak SBY. Namun, kami masih menunggu dulu keputusan langkah apa dari DPD (Jawa Barat)," kata Ucu kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (13/2/2013) siang.

Ucu menambahkan, pihaknya akan menunggu tindak lanjut hasil keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat, terutama terkait adanya perintah pelaksanaan penandatanganan pakta integritas yang diperintahkan Ketua Majelis Tinggi.

"Sampai hari ini pun kami menunggu instruksi atasan kami. Intinya, kami (pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Tasikmalaya) setuju dengan langkah yang diambil Ketua Majelis Tinggi," ujar Ucu.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tasikmalaya Wahyu Sumawidjaja mengatakan, pihaknya beserta jajaran pengurus partai akan menandatangani pakta integritas sesuai perintah Majelis Tinggi partai pada hari ini, Rabu. Langkah itu merupakan bukti DPC Partai Demokrat Kota Tasikmalaya menaati perintah Majelis Tinggi partai.

"Iya, pasti kami setuju dengan langkah Pak SBY. Malahan, sore ini (Rabu), kami akan melakukan penandatanganan pakta integritas," tutur Wahyu.

Saat diminta tanggapan terkait nasib Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Demokrat, Wahyu menilai, langkah yang diambil Ketua Majelis Tinggi telah sama, satu visi dengan Anas. Pasalnya, Wahyu menilai, Ketua Umum merupakan bagian dari Majelis Tinggi itu sendiri.

"Ya, berarti sama dong putusan yang diambil Pak SBY dengan Pak Anas. Soalnya, kan Pak Anas juga merupakan bagian Majelis Tinggi, Pak Anas kan wakil ketuanya," ujar Wahyu.

Wahyu berharap adanya langkah yang diambil Majelis Tinggi menjadikan kader di daerah semakin solid dan kondusif. Intinya, jangan sampai kader daerah terpancing isu-isu yang ingin memecah belah partai.

"Menurut saya, masalah ini kan bukan masalah orang per orang, melainkan masalah keorganisasian, jadi harus diselesaikan secara internal partai," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Jumat (8/2/2013) malam, SBY mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. SBY juga meminta agar Anas fokus pada kasus hukum yang saat ini tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sementara itu, Anas Urbaningrum menilai, tak tepat kata "nonaktif" digunakan untuk menggambarkan kondisinya saat ini. "Bukan dinonaktifkan sebagai ketua umum, tidak ada penonaktifan," ujar Anas di kediamannya, di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Sabtu pagi.

Selengkapnya, ikuti di topik pilihan:
Kemelut Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com