Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Ajak Kader Hanura Bekerja Keras

Kompas.com - 04/02/2013, 13:42 WIB
Mohammad Hilmi Faiq

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kader partai Hanura harus bekerja keras untuk dapat memenangi pemalu 2014. Kader partai harus juga pandai menjaga diri agar tetap bersih.

Demikian dikatakan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto saat rapat koordinasi daerah di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/2/2013).

"Ucapan saya, Hanura harus menang. Tak cukup dengan omong dan doa. Harus kerja tuntas karena yang kita perebutkan hati rakyat Indonesia. Persaingan akan sangat sengit. Apalagi cara yang ditempuh partai politik nyaris sama," kata Wiranto di hadapan sekitar 500 kadernya di Hotel Savoy Homann, Bandung.

Wiranto menargetkan perolehan suara pada Pemilu 2014 mencapai 13 persen.

Wiranto berpesan, meskipun Partai Hanura dinilai banyak orang sebagai partai politik bersih, bukan jaminan calon anggota legislatifnya langsung terpilih. Posisi caleg sebagai "barang dagangan" harus berkualitas untuk "dijual" ke masyarakat.

Menurut Wiranto, Partai Hanura dituntut mampu menghasilkan kader (caleg) yang bermutu baik dan murah. Dia mengibaratkan caleg atau kader partai sebagai barang dagangan.

Meski begitu, lanjutnya, kader atau caleg harus mampu menjadi marketer, mampu menjual diri dan dagangan ke masyarakat.

Persaingan ini yang menentukan menang kalah seorang caleg. Jika ukurannya partai bersih, partainya menang. Namun, ukurannya adalah caleg. "Kami butuh manusia yang berkarakter. Manusia pemimpin idaman. Calon pemimpin masa depan. Ini yang akan diseleksi," ujar Wiranto.

Menurut Wiranto, parpolnya tengah menggodok kajian untuk mengetahui kebutuhan setiap daerah terhadap caleg. Kajiannya mulai dari kecenderungan politik, selera warna, sampai makanan warga di setiap daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com