Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indoguna Terbesar

Kompas.com - 04/02/2013, 02:19 WIB

Jakarta, Kompas - Kuota impor daging beku yang dikantongi PT Indoguna Utama tahun 2013 merupakan yang terbesar daripada importir lain, yaitu mencapai 3.447 ton. Belum lagi izin impor yang didapat dari ketiga anak perusahaannya.

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi-Kerbau Indonesia Teguh Boediyana, Minggu (3/2), di Jakarta, impor daging sangat diminati para importir karena memberikan margin keuntungan yang signifikan, minimal Rp 10.000 per kilogran.

Apalagi di tengah harga sapi dan daging sapi lokal ataupun eks impor yang tinggi. ”Godaan keuntungan yang besar membuat berbagai peluang penyimpangan terjadi,” katanya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro, Jumat pekan lalu, menyatakan, Indoguna mendapatkan jatah persentase impor daging sapi tertinggi tahun ini.

”Mendapat 15 persen untuk impor daging sapi bagi keperluan industri, itu tertinggi,” ujarnya. Untuk kebutuhan industri olahan, seperti sosis, bakso, dan nugget, jenis daging yang diimpor meliputi CL 65 dan CL 85.

Mengacu data Kementan, total alokasi kuota impor yang ditetapkan secara nasional dalam Rapat Koordinasi Terbatas Menko Perekonomian sebanyak 80.000 ton. Dari jumlah itu, daging dan jeroan beku mencapai 32.000 ton. Adapun 48.000 ton lainnya dalam bentuk impor sapi bakalan setara 267.000 ekor.

Dari 32.000 ton, alokasi kebutuhan untuk industri olahan sebanyak 19.400 ton. Jumlah itu dibagi untuk kebutuhan industri anggota Nampa 14.500 ton, ADDI/AIDI 1.700 ton, Apmiso 1.400 ton, dan Aspedata 1.800 ton.

Sementara alokasi impor untuk kebutuhan hotel, restoran, dan katering 12.600 ton. Jenis daging yang diimpor dalam bentuk prime cut 40 persen dan secondary cut 35 persen. Bentuk fancy dan daging variasi, termasuk di dalamnya jeroan, 25 persen.

Dari alokasi impor untuk industri, Indoguna mendapat kuota 2.995 ton. Adapun untuk kebutuhan hotel, restoran, dan katering 452 ton atau sekitar 3 persen. Total persentase kuota impor Indoguna baik untuk industri maupun hotel, restoran, dan katering 3.447 ton atau setara 10,8 persen.

Terkait dengan rekomendasi izin impor (rekomendasi persetujuan pemasukan/RPP) tahun 2013, dari total 68 perusahaan yang mengajukan RPP, 67 perusahaan disetujui. Artinya, ke-67 perusahaan itu mendapat rekomendasi mengimpor 32.000 ton daging beku untuk industri serta hotel, restoran, dan katering.

Syukur enggan menyebutkan jumlah kuota impor yang diberikan kepada tiga anak usaha Indoguna tahun ini, yaitu CV Cahaya Karya Indah, CV Surya Cemerlang Abadi, dan PT Sinar Terang Utama. Tiga perusahaan itu berkedudukan di lokasi yang sama dengan Indoguna Utama, Jalan Taruna Nomor 8, Pondok Bambu, Jakarta Timur. ”Saya tidak bisa menyebutkan,” kata Syukur.

Kementan juga tidak bersedia membuka data terkait alokasi rekomendasi izin impor kepada 67 perusahaan. Padahal, dari 67 perusahaan itu, 15 perusahaan merupakan perusahaan baru yang belum memiliki pengalaman mengimpor daging sapi beku.

Dari penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi terungkap, Indoguna selaku perusahaan impor daging menjanjikan commitment fee Rp 40 miliar untuk mendapat jatah kuota impor daging sapi beku 8.000 ton tahun ini. Dari nilai tersebut, diduga baru Rp 1 miliar yang diberikan melalui Ahmad Fathanah, orang kepercayaan Presiden PKS (saat itu). Nilai commitment fee Rp 40 miliar itu dihitung dari 8.000 ton daging dikalikan Rp 5.000 per kilogram sesuai dengan yang dijanjikan. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com