Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Nasdem Belum Berakhir

Kompas.com - 23/01/2013, 02:20 WIB

Jakarta, Kompas - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, menduga konflik internal di Partai Nasdem akan berlanjut setelah mundurnya Hary Tanoesoedibjo.

”“Ini ribut-ribut kedua. Yang pertama dulu, saat ormas Nasdem mendirikan partai politik Nasdem, beberapa anggota, seperti Sultan Hamengku Buwono X, juga keluar. Saya duga konflik internal Partai Nasdem belum akan berakhir,” kata Syamsuddin di Jakarta, Selasa (22/1).

Menurut dia, Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Surya Paloh seharusnya konsisten memberi kesempatan kepada orang muda memimpin Partai Nasdem. Inkonsistensi memunculkan konflik.

”Kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi elite politik dan parpol ke depan supaya tidak mudah mengumbar janji atau menjanjikan sesuatu yang diingkari. Setelah mendapat dukungan, lolos verifikasi pemilu, muncul keinginan untuk tampil,” katanya.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Nasdem yang juga ikut mundur, Ahmad Rofiq, setelah mundur, Hary didekati sejumlah parpol. Keputusan politik untuk tawaran itu akan diambil awal Februari. Rofiq tak menepis rencana Hary membentuk organisasi kemasyarakatan (ormas). Menurut dia, rencana pembentukan ormas itu tengah dibicarakan secara intensif.

Janji Demokrat

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa menjanjikan tempat yang pas dan tepat kepada Hary jika bergabung dengan Partai Demokrat. Tempat untuk pengusaha dan pemilik sejumlah media nasional itu bisa di Dewan Pimpinan Pusat atau Dewan Pembina Partai Demokrat.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menyatakan, Golkar tidak akan menarik Hary ke Golkar meskipun tetap terbuka jika Hary hendak bergabung. Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan, ”Di posisi bisnis, semua orang tahu dia (Hary) punya kaliber yang hebat. Namun, di politik harus diuji lagi karena (kiprahnya) masih seumur jagung, yang bersangkutan sudah mundur. Jadi, belum teruji kalibernya.”

Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan, partainya tidak mau ikut campur dengan masalah di Nasdem. Bagi PDI-P, Hary dan Surya merupakan sahabat baik.

Mundurnya Hary diakui tidak berpengaruh bagi soliditas Nasdem di daerah. Pengakuan itu disampaikan Ketua DPD Partai Nasdem Temanggung M Sayid. Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Kota Magelang Hadi Susilo menyebutkan, mundurnya Hary tidak diikuti pengurus di daerah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com